Part 27

1.1K 246 78
                                    

Aldo merasa pergerakan di tangan Prilly, seketika dia langsung menegakkan posisi duduknya. Berharap wanita itu segera membuka matanya. Sejak selesai oprasi 3 hari lalu Prilly baru membuka matanya 1 kali itupun malam setelah dia menjalani oprasi, selebihnya selama 2 hari gadis itu hanya memejamkan matanya. Dan jika hari ini Prilly tidak juga membuka matanya di pastikan jika Prilly di nyatakan koma.

"Prilly..." guman Aldo.

"Apa Prilly bangun?!" tanya Ibu Prilly yang juga berada di ruangan itu cemas.

"Sepertinya tadi Prilly menggerakan tangannya"

"Pangil dokter..." seketika Ibu Prilly menekan tombol merah di samping ranjang. Dan beberapa saat seorang dokter dan suster masuk ke kamar itu.




Yuki menyuapkan satu sendok makanan ke mulut Al. Pada awalnya ke duanya malu melakukan hal itu. Apa lagi Al bersikeras tidak mau melakukannya. Tapi saat melihat Al begitu kesulitan setiap melakukan berbagai hal dengan tangan kiri, Yuki semakin membulatkan tekatnya untuk menjadi pelayan penyelamatnya itu sampai dengan sembuh. Dan jadilah sekarang mereka sedikit terbiasa dengan hal itu(sedikit?? Hehehe... cos sampai sekarang wajah Al selalu memerah tiap kali Yuki menyuapinya atau membantunya melakukan aktifitas lainnya).

"Sepertinya aku udah kenyang..." ucap Al.

"Hah... benarkah? Tapi kamu baru memakan 4 sendok makananmu?" Yuki nampak terkejut.

"Iya, aku benar-benar udah kenyang. Tadi aku ma-..."

"TIDAK... pokoknya kamu harus habisin makanan ini" potong Yuki sembari kembali menyodorkan satu sendok ke mulut Al.

Al menutup mulunya rapat-rapat. 'Astaga... jika seperti ini aku bisa mati kekenyangan hanya karna melihatmu...' batin Al.

"Ayo Al buka mulutnya..." bujuk Yuki seperti membujuk Sarah yang lagi mogok makan.

"Ciyeee... so sweet..." sebuah suara tiba-tiba muncul di belakang Yuki. Membuat Al dan Yuki menatap ke sumber suara.

Nampak Billy dan Audi di sana dengan seyum lebar di bibir.

"kayaknya kita ganggu nih..." kali ini suara Audi.

"Kamu ngomong apa sih... aku kan cuman bantu Al makan" entah kenapa wajah Yuki jadi memerah. Sama dengan Al.

"hahaha... iya iya cuman bantuin makan" Audi tertawa keras sembari duduk di samping Yuki. Kebetulan mereka berada di taman kampus. Billy mengikuti duduk di depan ke tiganya.

"Gue iri banget... mau dong di suapin juga" ujar Billy menatap Audi. Audi yang melihat Billy menatapnya hanya menjulurkan lidah. Membuat ke empatnya tertawa.

Yuki terseyum. Setelah kejadian itu Steven mengundurkan diri dari kampus. Tak ada yang bicara apapun dan menuntut apapun. Al dan Steven menutup rapat-rapat apa yang telah terjadi di villa Steven waktu itu.

Yuki yang kembali menjadi pelayan untuk Al sempat di tentang keras oleh Audi. Tapi melihat pengorbanan Al hingga mengakibatkan lengannya terluka cukup parah, Audi akhirnya menerima keputusan Yuki walau tidak ikhlas 100%. Toh nyatanya sekarang malah dia yang lebih akrap sama temen-temennya Al di banding Yuki.

Dan soal Aldo... entah kenapa sejak terakhir bertemu saat Aldo meminta maaf waktu itu, sampai sekarang dia tak bisa di hubungi. Bahkan 2hari lalu, saat Yuki mendatangi garasi tempat Aldo biasanya berkumpul pria itu tak ada di sana. Aldo benar-benar menghilang bagai di telan bumi. Jujur Yuki sempat frustasi, ada sebesit kecewa mengingat pria itu tak ada di sampingnya saat dia benar-benar membutuhkan seseorang untuk mendekapnya.

LINTASANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang