Extra Part

1.5K 272 113
                                    

Al masih berputar-putar seperti setrika. Membuat semua orang yang melihatnya ikutan pusing.

"Ayolah Al... mereka hanya minta waktu sebentar kok... yah mungkin ada beberapa urusan yang belum mereka selesaikan" ucap Billy mencoba mereda sang sahabat.

Al menghentikan langkahnya dan langsung menatap Billy dengan pandangan tajam. Membuat Billy menghela nafas frustasi. Tak membalas ucapan Billy, Al kembali melangkahkan kakinya seperti semula.

Oh ayolah... bagai mana Al tidak cemas setengah mati hingga dia bersikap seperti seorang suami yang sedang menunggu kelahiran anak pertama. Bagai mana gigihnya dia berusaha mendapatkan hati Yuki hingga menghabiskan waktu 1½ tahun hanya agar Yuki membalas cintanya. Dan sekarang setelah mereka resmi berpacaran selama 6bulan tiba-tiba saja 'sang mantan' datang. Dan dengan alasan ingin mengucapkan selamat atas kelulusan kekasihnya, dia membawa Yukinya pergi.

"Gue bakal samperin...!!" ucap Al tiba-tiba. Spontan Billy dan yang lainnya langsung menahan Al.

"Apa-apaan kalian...!!" seru Al yang di tahan teman-temannya berusaha memberontak.

"Haahh..." Audi menghela nafas melihat pacar sahabatnya yang kayak anak kecil. Entah kemana perginya sifat arogan, sok berkuasa dengan aura raja iblis yang jaim itu. "Ini baru lima menit Al... lagian loe gak inget tadi Yuki bilang kalo kita gak boleh ngikutin mereka, terutama loe. Dan juga Yuki bilang kalo mereka cuman butuh waktu 15menit doang..." suara Audi menghentikan pemberontakan Al.

"Tapi...-"

"Gue percaya kok sama Yuki... Yuki gak mungkin bakal ninggalin loe hanya buat balikan sama Aldo" potong Audi.

"Iya bos... bener kata Audi. Gak mungkin Yuki bakal balikan sama Aldo" yang lain mencoba meyakinkan.

Al menatap yang lainnya, hingga sebuah tarikan di jasnya membuat dia menundukan kepalanya.

"Sarah...?" sepertinya semua orang melupakan gadis kecil itu.

"Kak Al gak boleh marah-marah... kak Yuki gak suka kalo kak Al marah-marah. Kak Yuki pernah cerita kalo kak Al itu orang yang baik, jadi kak Yuki suka sama kak Al seginiiii..." gadis kecil yang sekarang sudah berusia 10 tahun itu membuat lingkaran dengan tangannya 380 derajat. Membuat wajah Al memanas. Yang lainnya hanya menahan tawan.

"Benarkah...?"

Sarah mengangguk. "Kak Yuki sayannnnnggg banget sama kak Al jadi pasti kak Yuki balik kesini"

"Ah... kamu memang calon adik ipar yang pengertian" Al mengusap kepala Salah lembut sebelum memeluk gadis itu sayang sembari membayangkan memeluk Yuki. (AL GJ)

"Lagi pula kalo kak Yuki tidak kembali, siapa yang akan membawa semua bunga itu" tunjuk Sarah pada tumpukan bunga di atas bangku taman sebelah Audi setelah Al melepaskan pelukannya.

"Tunggu... itu semua bunganya Yuki??"

Sarah mengangguk. Seketika aura di tubuh Al kembali menghitam. "Siapa yang berani-beraninya ngasih bunga ke Yuki sebelum gue?" Al mengepalkan tangannya.

Dengan perlahan semua anggota Destroyer munder dengan teratur.

"Kak Billy, kak Varrel, kak Jef, kak...-"

"BERANINYA KALIIIAAANNN...."

"AMPUNNN BOOSSSS...!!!"




Sudah hampir 5 menit Yuki dan Aldo duduk saling berhadapan di taman depan kampus. Tapi sampai sekarang masih tak ada yang memulai percakapan.

"Bagaimana kabarmu? Sepertinya kamu baik-baik saja" akhirnya Aldo membuka mulutnya.

"Hem... Aku baik-baik saja..."

"Selamat untuk kelulusanmu. Hari ini kamu benar-benar cantik"

"Terimakasih" Balas Yuki.

"Apa sekarang kamu berpacaran dengan Al?" kali ini Yuki hanya mengangguk.

"Oh... aku sudah menduganya... aku tidak pernah melihat matanya berbinar saat melihat wanita selain saat melihatmu"

Yuki terseyum kecil, tapi kemudian senyumnya memudar saat ingatannya jatuh pada satu tahun lalu. "Aku turut berduka cita untuk Prilly. Maaf aku tidak bisa datang ke pemakamannya"

"Tidak apa-apa, lagi pula dia juga meminta untuk di makamkan di Amerika. Bersebelahan dengan makam neneknya"

Yuki kembali mengangguk. Ya saat itu hanya Al yang pergi ke sana untuk mengiringi pemakaman Prilly.

Kembali suasana terasa hening beberapa waktu.

"Yuki... Aku-"

"Maaf Aldo... aku harus pergi, tadi aku berjanji pada Al bahwa kita hanya akan bicara selama 15 menit dan sekarang sudah lebih dari 15 menit. Pasti dia akan khawatir menungguku" potong Yuki.

Aldo menatap gadis yang berdiri beberapa jengkal di depannya. Tapi Aldo merasa jika jaraknya dan Yuki sekarang sangat begitu jauh. Aldo menghela nafas sebelum dia menganggukan kepalanya.

"Hm... baiklah, sampaikan salamku untuk Al"

Yuki mengguk dan berbalik pergi meninggalkan Aldo di tempatnya.

Untuk ke dua kalinya Aldo hanya bisa melihat punggung Yuki semakin jauh meninggalkannya. Jika kamu bertanya apa yang paling berharga untuk Aldo dalam hidupnya. Jawabannya ada 2. Jika yang pertama lintasan, maka yang keduannya adalah Yuki. Tapi sayangnya, dia sendiri yang telah membuang satu hal berharga itu. Tapi dia tak ingin menyesali apa yang telah menjadi pilihannya. Setidaknya sebelum Prilly pergi, dia masih bisa melihat gadis itu tertawa bahagia. Dan Yuki... sekarang dia lebih bahagia bersama Al. Lalu apa yang harus di sesali, walau untuk semua itu dia harus mengorbankan hatinya sendiri.




"Kamu masih marah soal yang tadi?" tanya Yuki pada Al yang masih mendiamkannya.

"Kamu terlambat" akhirnya setelah acara mogok ngomongnya sedari tadi Al kali ini mau membuka mulutnya.

"Astaga Al... itukan cuman lima menit. Lagian aku juga terlambat karna banyak yang minta foto"

"Alasan..."

"Yaudah kalo gak percaya... terus ngapain aku ada di sini? Mendingan aku pulang aja" Yuki menyentuh pegangan pintu untuk keluar dari mobil Al.

Saat ini keduanya sedang berada di pingir pantai untuk melihat bintang.

Seketika Al langsung menyentuh pundak Yuki hingga gadis itu kembali duduk di tempatnya.

"Aku hanya takut kamu kembali sama dia"

Yuki tersenyum dan menyentuh pipi Al untuk menghadap ke arahnya. "Bukannya kamu pernah bilang, kalo kamu akan menulis namaku dan namamu di buku yang hanya ada kita berdua"

"Itu..."

"Apa kamu masih meragukan cinta ku?"

Al mengeleng. "Aku hanya takut karna aku benar-benar mencintaimu" Al menyatukan keninggnya dengan kening Yuki. membuat Yuki bisa merasakan hembusan nafas Al di wajahnya.

"Aku juga mencintaimu"

Mendengar kata-kata itu Al melebarkan senyumnya. Di raihnya kepala Yuki untuk menekan ke arahnya. Sebuah ciuam di berikan Al untuk menandakan jika saat ini Yuki benar-benar miliknya.




~~~

Kali ini beneran tamat...

Tapi Dara masih menerima perotes, masukan dan vote dari kalian. Karna buat Dara semua itu adalah bentuk rasa sayang kalian buat Dara...

Jangan lupa baca BROWNIS 2 ya...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 15, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LINTASANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang