"Maaf kak... aku tadi harus ke ruang dosen dulu" ucap Yuki saat tiba di taman.
Entah ada apa tiba-tiba pagi tadi kak Marcel menghubunginya untuk mengajaknya bertemu. Dan di taman belakang kampus inilah akhirnya mereka bertemu.
"Gak papa... aku juga baru sampai kok. Soalnya tadi juga habis dari ruang pembimbing"
"OOoo..." Yuki ber 'o' sembari duduk di samping kak Marcel.
"Jadi ada apa kakak manggil aku?" tanya Yuki setelah keduanya terdiam untuk beberapa saat.
Marcel mengubah posisinya duduk untuk menghadap kearah Yuki dan menatap gadis itu intens, membuat Yuki risih.
"Ada apa kak? Kalo kakak mau ngomong sesuatu ngomong aja"
"Kamu beneran pacaran sama Aliando Evered. Anak pengusaha transportasi itu?"
"kakak tau dari mana?" kaget Yuki.
"Saat dia jemput kamu di kampus waktu itu"
Yuki melebarkan matanya terkejut. Tak percaya jika saat itu ternyata kak Marcel juga melihat Aldo menjemputnya.
"Jadi kamu beneran pacaran sama dia?"
Yuki mengangguk pelan sembari menunduk.
"KENAPA?!" Yuki langsung menengadahkan kepalanya mendengar seruan kak Marcel.
"Maksud kak Marcel apa?"
"Kenapa kamu pacaran sama dia? Kamu baru mengenalnya kan? Kamu bahkan gak tau kehidupan mereka tu seperti apa? pergaulan mereka seperti apa? pandangan mereka terhadap orang kelas bawah itu seperti apa?!"
"Cukup kak Marcel...!! Aku gak tau maksud kak Marcel ngomong kayak gini sama aku itu apa? kalo kak Marcel cuman mau ngingetin tentang kedudukanku sama Aldo yang berbeda jauh. Kak Marcel gak usah repot-repot buat ngingetin aku. Aku lebih tau Aldo dari pada kak Marcel"
"Benarkah? Apa kamu pikir Aldo akan serius sama kamu dan akan setia sama kamu? Kamu harus sadar Ki, jika kamu hanya dianggap mainan untuknya"
"KAK MARCELLL...!! aku udah bilangkan kalo aku lebih tau Aldo dari pada kak Marcel dan dia itu bener-bener sayang sama aku!" Yuki mulai emosi.
"Apa kamu yakin? Kamu itu hanya mainan yang mereka anggap menarik saat ini. Dan jika bosan mereka akan membuangmu" ucap kak Marcel dingin.
Yuki memalingkan wajahnya menghindari tatapan kak Marcel. Apa yang di katakana kak Marcel memang pernah terlintas di pikiran Yuki, tapi Aldo sudah membuktikan jika dia benar-benar mencintainya.
"Yuki... aku hanya gak ingin kamu terluka. Aku gak ingin kamu terlalu jauh dan pada akhirnya kecewa" lanjut kak Marcel sembari memegang pundak Yuki, membuat Yuki kembali menatap pria di depannya itu.
"Yuki... aku kemarin malam melihat dia bersama seorang wanita cantik anak dari salah satu pejabat" kak Marcel masih melanjutkan ucapannya. Yuki melebarkan matanya terkejut dengan apa yang baru di ucapkan kak Marcel.
"Itu pasti temannya" Yuki mencoba menepis apa yang baru di ucapkan kak Marcel.
"Kamu yakin jika mereka hanya berteman?" kak Marcel menunjukan layar di hpnya yang menampilkan Aldo dan seorang gadis yang nampak membelakangi layar mengenakan gaun putih seatas lutut. Lalu gambar ke dua adalah gambar yang di ambil dari samping, terlihat Aldo, gadis itu dan seorang wanita setengah baya.
"Itu ibu Aliando" jelas kak Marcel. Kembali layar berpindah dan menunjukan gambar Aldo yang masuk ke dalam sebuah mobil bersama gadis yang wajahnya masih tidak terlihat jelas.
"Dan kamu masih yakin jika mereka hanya berteman?"
Yuki hanya terdiam.
"Kamu ngelamun lagi" sebuah suara membuyarkan lamunan Yuki.

KAMU SEDANG MEMBACA
LINTASAN
RomanceYuki tidak mengerti arti kecepatan hingga dia bertemu dengan Aliando. Orang yang membawanya melintasi semua hal menjadi lebih indah. Tapi bisakah keduanya mencapai garis finis bersama? Al yang menganggap bahwa semua wanita itu menyebalkan. Tapi dia...