Part 26

1K 254 68
                                    

Steven menyentuh pipi Yuki yang masih terbaring di atas ranjang. Pipi itu terasa begitu halus di tangannya.

"Gue gak nyangka ternyata loe bener-bener cantik" ucapnya yang kali ini menyentuh bibir Yuki. "Siapa yang pernah mencicipi bibir ini selain pria itu hah?" tanyanya pada Yuki yang jelas-jelas belum sadar dari obat bius yang tadi di berikan.

Jari Steven menekan dan memainkan bibir Yuki beberapa saat. Melihat bibir Yuki yang sedikit terbuka membuat nafsu pria itu naik beberapa tingkat.

Steven yang semula berada di samping tubuh Yuki kini mulai merambah dan menaiki tubuh gadis itu. Mendekatkan wajahnya pada Yuki. Kurang dari satu jengkal saat Yuki membuka matanya, dan dengan reflek mendorong tubuh Steven dari atas tubuhnya. Siapa yang tidak terkejut jika kamu mendapati tubuh lain di atas tubuhmu?

Steven terdorong kebelakang. Tapi tentu saja dorongan gadis itu masih tidak bisa melemparnya dari atas tubuh Yuki.

"A... apa yang kamu lakukan?" Tanya Yuki gugup karna terkejut dan takut.

"Gue hanya pengen nyucipin tubuh loe dikit aja... Yah walaupun gue yakin gue bukan yang pertama, tapi gak papa... gue bisa nerima itu..."

"Apa maksud kamu?! LEPASIN...Steven aku mohon lepasin aku..."

Steven menyeringai dan berusaha untuk kembali menyentuh wajah gadis itu tapi segera di tepis Yuki bahkan gadis itu mulai melakukan pemberontakan. Melihat penolakan Yuki, Steven sedikit murka. Dengan brutal di cengramnya ke dua tangan Yuki. Yuki masih berusaha memberontak, sekuat tenaga mencoba melepaskan cengkaman tangan Steven. Tapi kekuatan Yuki tak bisa di bandingkan dengan pria yang mempunyai tubuh atletis itu. Steven menekan tangan Yuki di atas kepalan gadis itu. Kembali seringai muncul saat Yuki sudah tak bisa berkutik. Dengan mata yang penuh nafsu Steven mendekatkan wajahnya pada wajah Yuki yang mulai meneteskan air mata dari ke dua matanya. Yuki masih berusaha memberontak.


Al masih mengendarai mobilnya dengan kecepatan maksimal memasuki sebuah kawasan perkebunan. Kurang beberapa meter di depannya terlihat sebuah rumah dengan pagar besi yang menjulang tinggi. Entah karna tidak sempat atau memang di sengaja, Al menghantampan mobilnya pada pagar besi tersebut. Menimbulkan suara hantaman yang cukup keras.

BBBRRRRRRAAAAAAAKKKKKK

Seorang scuritiy yang sempat syok dengan apa yang terjadi segera berlari menghampiri tersangka yang telah merusak pagar Villa sang majikan. Tapi kembali terkejut mendapati ternyata mobil salah satu teman majikannyalah pelaku penubrukan.

Al keluar dari mobilnya dengan wajah garang. Dia sangat yakin jika Steven pasti membawa Yuki ke Villanya ini.

"Steven mana?!" tanya Al mengintimidasi.

"Tu...tu... wan muda ti...dak ada"

Al menoleh pada bagasi di mana mobil Steven jelas ada di sana.

"BRENGSEK..." Al mendorong scurity itu untuk menyingkir dari hadapannya.

Mungkin karna sebelumnya telah mendapat perintah dari Steven, Scurity itu bersikeras menghalangi langkah Al.

Dengan terpaksa Al melumpuhkan Scurity itu dengan beberapa pukulan. Setelahnya dia segera berlari menuju ke dalam rumah.


Steven menghentikan aksinya. Belum sempat dia mencium Yuki saat terdengar suara hantaman keras di depan villanya.

"Apa lagi sih tu...?" kesalnya. Sekilas di tatapnya Yuki yang masih menangis terisak di bawah tindihannya. Dengan menghela nafas cukup keras Steven melepas bajunya dengan satu tangan karna tangan yang satu masih menahan tangan Yuki.

LINTASANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang