Part 2

1.3K 276 46
                                    

Seorang pria melajukan mobil sportnya dengan cepat. Di masukannya kopling ke gigi tiga dan menekan angka spidometer hingga mencapai kecepatan maksimal. Membiarkan mobil sport merahnya melaju dengan cepat membelah kabut malam jalanan puncak yang menurun dan penuh kelokkan. Tangannya mengeratkan peganggan pada setir mobil saat melihat kelokan tajam di depannya. Sebuah seringai terukir di bibirnya. Tanpa mengurangi kecepatan dia mulai bermanufer. Sebuah manufer sempurna hingga semua yang menatapnya terdiam karna tercengang. Aliando terus melajukan mobilnya hingga mencapai garis finis.

Semua orang masih terdiam dengan keterpanaan mereka sebelum akhinya bersiul dan bertepuk tangan melihat aksi menegangkan yang baru saja di lakukan oleh Aliando, hingga mobil yang di jalankan Aliando berhenti di ujung jalan. Kembali tepukan dan siulan menyambut sang 'Raja Jalanan' saat dia keluar dari mobilnya.

"SIALLL... YANG TADI ITU KEREN BANGET BOSSSS!!" seru Kevin menyambut kedatangan Aliando. Aliando hanya menyeringai.

"Gue rasa seharusnya loe pantas ikut film Fash & Farious" Sahut Brenden yang masih anteng bersadar di mobil sportnya yang baru di polesnya menjadi ungu beberapa hari lalu. Dan sejak itu sepertinya Brenden enggan meninggalkan mobilnya sendirian.

Seperti sebelumnya, Aliando hanya menyeringai tanpa membalas candaan sahabatnya.

Aliando dan teman-temannya atau yang di kenal dengan nama 'ALPHAWOLF' masih asik berbincang saat mobil-mobil lain mulai berdatangan di garis finis. Menandakan bahwa kecepatan Aliando adalah jauh di atas mereka. Karna adanya selang waktu yang cukup lama dengan kedatangan Aliando tadi.

"Untuk merayakan kemenangan Bos kita, mari kita berpesta sampai pagiii...!!!" seru Maxime yang kembali di sambut dengan sorak meriah.




Yuki masih konsentrasi dengan komputer di depannya sampai tidak sadar saat seseorang duduk di sebelahnya.

"Apa tugasnya masih banyak...?" tanya orang itu membuat Yuki menoleh.

"kak Marcel...!" pria yang di panggil Marcel itu tersenyum manis.

"Tugasnya banya banget ya...?" sekali lagi Marcel bertanya.

"Iya..!" jawab Yuki sembari mengangguk.

"Jadi hari ini kamu gak kerja?" Yuki nampak terkejut dan segera melihat jam di dinding perpustakaan yang menunjukan pukul 15:15, 45menit lagi dia harus kerja partime di salah satu restauran.

Yuki menyentuh keninggnya saat melihat tugas yang harus di ketiknya masih banyak.

"kamu belum beli laptop..?" tanya Marcel yang melihat Yuki nampak galau.

Yuki mengeleng "Uang yang kemarin, aku gunain buat bayar uang sekolahnya Sarah...!"

"Kalo gitu pakek laptopku dulu aja" tawar Marcel.

"Gak ah... kakak juga pasti kan butuh...!" tolak Yuki.

"Aku bisa pakek yang lain kok...!" jawabnya sembari mengacak poni Yuki.

"Iihhh... kakak... apaan sih...!" ucap Yuki membenahi rambutnya dan kaca matanya.

Yuki tau, jangankan 1 laptop, 10 laptop juga pasti kak Marcel bisa membelinya. Secara kak Marcel juga merupakan salah satu anak donatur terpilih yang juga berarti dia mempunyai seorang BS. Sayangnya kak Marcel adalah mahasiswa tingkat 6 jadi Yuki tidak mungkin berharap bisa jadi BSnya kak Marcel. Selain itu selama ini Yuki memang gak mau menerima kebaikan kak Marcel karna takut akan menjadi kebiasaan. Tapi kalo udah kepepet gini, yah... mau gimana lagi.

LINTASANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang