1

19.9K 955 34
                                    

Matahari masih bersembunyi di balik awan gelap. Seorang gadis berambut megar tengah mengendap keluar asrama menuju menara paling indah menurutnya. Astronomi.

Setelah runtuhnya rezim Voldemort takada lagi perbedaan antar darah semuanya kini sudah setara. Tapi itu semua tak mengubah cinta Putri Gryfindor dan pangeran Slytherin yang masih jauh dari kata sampai pada ujung jalan yang bahagia.

.

Lelaki berambut pirang tengah bermain di atas sapunya tak peduli dengan dinginnya angin malam yang menusuk-nusuk kulitnya, Ia hanya menunggu seseorang, seseorang yang berarti di hidupnya.

.

Gadis itu sudah sampai di menara Astromi Ia edarkan seluruh pandangannya tapi tak menemukan siapapun disana. Ia menghela napas dan melihat ke langit gelap.

" Turun lah aku tahu kau di atas " sahutnya masih dengan berbisik tapi ia tahu Lelaki itu pasti mendengarnya.

Taklama seorang lelaki datang dengan menunggangi sampu terbangnya menghampiri gadis yang sudah terduduk di lantai batu yang dingin.

" kenpa kau tak pernah mendengarkan ku ?? Tak baik menaiki sapu terbang saat malam seperti ini kau bisa sakit "

" apa peduli mu ?? " sahutnya dingin.

" Oh ayolah Drake, kau tidak mungkin masih marah padaku kan " sahut gadis itu meyakinkan.

Draco hanya meliriknya tajam.

" oke oke Draco Malfoy yang terhormat aku tahu kau masih marah. Tapi aku juga di jebak di sini " sahutnya prustasi.

" Tapi kau bisa menghindar Granger " sahut Draco tak kalah prustasi.

Hati Harmione mencelos saat Draco kembali memanggil nama belakangnya kembali. Biasnya Draco hanya memanggil nama belakangnya jika sedang berada di tempat umum.

Harmione berdiri dari duduknya.

" kalau begitu beritahu pada dunia siapa aku "

Seperti tersambar petir Darco tak tahu harus bicara apa. Dia belum siap.

" kenapa Kau diam Mr.Malfoy kau takut ?? Atau kau malu ?? " Harmione berseru tajam detik berikutnya ia melangkahkan kakinya meninggalkan Draco yang masih terdiam beku.

Flashback
.
.
.
.
Draco dan sahabat-sahabat slytherinnya tengah berjalan di koridor menuju kelas ramuan dengan Pansy yang bergelanyut manja di tangan kanannya.

Mereka tertawa riang hingga saampai Mata kelabunya menemukan sesuatu yang membuanya menyesal terlahir sebagi darah murni.

" Wah wahh lihat lah siapa yang berhasil menjebak Putri Gryfindor kita " ejek Pansy

Mata Draco memanas saat melihat Gadisnya Harmione si Putri Gryfindor tengah berciuman mesra dengan Cormac Mclagen di bawah Mistletoe, bukan-bukan mesra tapi terpaksa. Terlihat dari tangan Harmione yang terus memukuli tubuh Maclagen itu.

Rahang Draco mengeras mukanya memerah tapi detik berikutnya ia sadar bahwa ia tengah bersama dengan teman-teman slytherinnya.

" Seperti kehausan Granger " suara draco mengintrupsi kegiatan mereka berdua.

Dilihatnya muka gadisnya yang sudah memerah dan rasa takut terpancar jelas di matanya tapi seakan buta Draco tak peduli pada tatapan Gadisnya itu, Draco terlampau marah. Lalu keluar cairan bening dari mata Harmione yang langsung di usap kasar oleh Harmione.

" Mereka sedang berada di bawah tanaman bodoh itu Drake " sahut Blaise, entah kenapa Draco merasa Blaise seakan tahu bahwa Draco sedang cemburu dan ia mencoba menenagkan sahabtnya itu.

harry potter and a big change by forbidden loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang