Yaaaa.. Author balik lagi ke cerita ini😂
Maaf-maaf karna telat sekali up nya:(
Bolehkan authornya curhat dikit😂
Jadi begini para pembaca yang setia, Ada beberapa alasan yang membuat Author kerepotan beberapa bulan belakangan sehingga sulit membagi waktu untuk up cerita,
Pertama, tentu karna buntunya ide untuk menamatkan cerita ini:(
Kedua, bulan desember-januari kemaren Author alhamdullilah di sibukan dengan ikut berkontribusi dalam pembuatan sebuah buku Antologi bertema Sahabat yang sekarang sudah Terbit:)
Ketiga di dalam kerepotan itu Author yang sudah menulis cerita untuk bab ini tiba" ceritanya ke hapus:( bisa bayanginkan bagai mana nyeseknya jadi author😣
Dan keempat, Alhamdulilah lagi Author kembali di percaya berkontribusi dalam pembuatan buku Antologi bertema bumi yang sekarangpun sudah Terbit. Jadi Author kemarin" memang sedang sibuk sekali jadi mohon di maklum.
Ke lima, Author mulai senggang😂 namun di balik itu Author juga lagi mulai menulis untuk membuat Novel Author sendiri. Do'akan semoga cepat rampung.😊
Salam hangat dari Author****
Di suatu tempat yang gelap tertutup dan berlumut. Sepasang suami istri memandang satu sama lain. Hati mereka sama-smaa gelisa. Takut kehilangan satu sama lain.
"Ron berjanjilah padaku. Selamatkan putri kita, selamatkan Rose, dan juga.. bertahan hiduplah untukku dan anak-anak " ujar Dhapne membuat suaminya Ronald billius weasley tersenyum.
"Kau sendiri bagai mana?"
"Aku akan baik-baik saja,"
"Bagai mana dengan ku? Jika kau tidak selamat aku harus bagai mana?" Tanya Ron.
"Aku sudah pernah melalui semua hal, Hermione yang menolongku. Dia yang membawaku kejalan yang baik. Dia yang menemukanku pada lelaki yang saat ini berdiri di depanku. Jika aku mati, aku akan mati dengan senyuman karna aku sudah mendapatkan semua yang aku mau dan membalas semua kebaikannya"
"Aku mencintaimu Ron,"
"Kau harus bertahan Dhapne,"
.
Bellatrix dengan mata menyalang menatap kearah rombingan Aurrot yang menghadang jalannya menuju kastil hogwarts, dan itu semakin membuatnya marah. tapi kali ini pikirannya tidak sepenuhnya berada dalam kemarahannya kali ini pikirannya tertuju pada kekuatan sihir yang tiba-tiba berhenti masuk ketubuhnya. Apakash si mudblood itu sudah sadar? Dan menemukan cara mengambil kembali kekuatannya??
Ini tidak boleh terjadi.
" Bartty, maukah kau melakukan sesuatu untukku? " ujar belatrix.
" Apapun "
" saat aku memulai, bawa putriku ke manor, biarkan dia membunuh seluruh keturunan Malfoy "
Dhalpini yang mendengar itu terbelakak ngeri. Apakah dia juga harus membumuh? Demi ibunya?
" Dan siapkan anak darah penghianat itu, " ujar bellatrix lagi.
.
Sedangkan di pihak Harry dan para Auror yang lainnya tengah menunggu cemas. Takut-takut ada jebakan yang di gunakan oleh Bellatrix. Apalagi ada Rose bersama mereka.
"Aku tidak menyangka kita kecolongan banyak potter, siall lihatlah betapa banyak mereka merekrut pasukan," kesal Theo.
Harry menatap Theo. "Tenanglah kita harus berpikir jernih, jangan samapai kita termakan jebakan mereka.."
Tak lama Ron datang.
"Anak-anak sudah aman," bisik Ron pada Harry memasuki barisan.
"Dhapne sudah siap?" Tanya Harry.
KAMU SEDANG MEMBACA
harry potter and a big change by forbidden love
Fanfictionperjalan panjang kisah cinta pewaris tahta dari keluarga paling tersohor Draco Malfoy dengan Gadis kelahiran Muggle yang begitu beruntung karna bisa merasakan keajaib tersembunyi yang ada di dunia dialah Hermione Granger.