17

2.6K 311 25
                                    

Previously on Switzerland..

Jeongyeon mengangguk "hari kedua, benar. Hari kedua kita mencari Chaeyoung di bandara aku menabrak troli koper seseorang hingga terjatuh. Aku menemukan gantungan kunci berbentuk gembok. Karena ku anggap aneh lalu ku gambar dibuku ku ini"

"Ah, aku baru ingat. Flashdisk terakhir berisi.. video pembunuhan professor Daniel. Kau ingat potongan CCTV yang menghilang tersebut?" Ucap Jinyoung berbisik

Sesorang wanita paruh baya menghilang kemarin malam. Hanya ditemukan darah yang banyak didalam kamarnya. Seorang berkewarganegaraan Jepang yang hidup sendiri di Switzerland, Bern tepatnya.

+++

Jeongyeon terduduk diam di bangku taman kampusnya. Dengan pasti ia melihat seseorang dari ujung matanya. Membuntutinya hingga ke tempat sekarang dirinya berada.

"Jeongyeon-ah!" Panggil Mina dari kejauhan. Ia bersama kedua temannya yang lain, Nayeon dan Momo.

Mata Jeongyeon masih mengawasi seseorang didekatnya.

Jeongyeon tersenyum. Jauh dilubuk hatinya ia takut jika seseorang yang membuntutinya tersebut dapat mencelakainya.

"Ppalli!!!" Ucap Jeongyeon melambaikan tangannya ke teman lainnya.

"Ini" ucap Mina memberikan perlengkapan make-up nya

"Untuk apa kau membutuhkan itu? Eeyyy kau ingin menarik perhatian Jaebum???" Ledek Nayeon tak percaya

"Otakmu terlalu kotor Nayeon-ssi" rutuk Jeongyeon. Dengan cepat ia mengeluarkan bedak kepunyaan Mina.

Temannya yang lain benar benar menatapnya bingung.

Jeongyeon mulai membuka kotak tersebut. Terpantul wajahnya dihadapan kotak bedak tersebut.

Ia mengubah duduknya sedikit menyamping. Tak menyentuh sedikit pun spons bedak tersebut.

Mina menangkap sesuatu yang aneh dari Jeongyeon.

"Ya, sehabis ini aku akan berlari. Momo, kau tunggu aku di depan perpustakan. Tolong bawa semua barang ku ini. Nayeon, bisakah kau berlari ke depan gedung hukum setelah aku berlari? Dan kau Mina, bisakah kau berlari ke depan taman melalui rute utara?" Ucap Jeongyeon.

Mereka tak mengerti ucapan Jeongyeon

"Ppalli jawab aku, aku tak punya banyak waktu!" Ucap Jeongyeon lagi.

"Eo aku mengerti!" jawab ketiganya

Jeongyeon menatap kaca didepannya, ia miringkan sedikit dan dari pantulan tersebut melihat seseorang bersembunyi di balik pepohonan.

"1..2..3.." ia menghitung pelan.

"4!" Teriaknya dan berlari menuju pepohonan tersebut. Benar saja, seseorang yang bersembunyi segera berlari. Pakaiannya hitam dan menggunakan topi.

Dengan sekuat tenaga Jeongyeon berlarian. Dugaannya tepat. Orang tersebut berlarian menuju depan gedung hukum, dimana Nayeon menunggu.

"Tangkap Nay!" Teriak Jeongyeon.

Dengan lihainya orang tersebut melewati Nayeon.

Nayeon terdiam. "Wanita?!" Ucapnya kaget setelah berhadapan dengan orang tersebut.

"Aish! Babo!" Keluh Jeongyeon yang masih harus mengejar wanita tersebut.

Ia kembali berlari diikuti Nayeon dan dengan tepat dugaannya si wanita tersebut bergerak menuju taman kembali.

Switzerland | GOTWICE (Comp.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang