19

2.7K 283 40
                                        

Previously on Switzerland..

"Paket teror kalian, sama seperti punya Chaeyoung-" Mereka semua terkejut "-Sana dan Tzuyu" lanjutnya

"Bestfriend..like them" ucapnya menatap Jaebum"aku mengenal mereka ketika sampai didorm. Tak berapa lama Sana meninggalkan kami. Aku tak tahu kalau ada sesuatu yang mereka semua sembunyikan dari ku. Lalu Tzuyu. Aku tahu ia sedang menyelidiki sesuatu. Aku menyesal mengapa cerita yang selalu ia ulang ulang tak ada yang menempel diotak ku. Aku menyepelekan ucapannya"

"Dan yang terakhir Chaeyoung.. aku benar benar menyesal sampai pada teman dekatku yang terakhir pun aku masih tak tahu apa yang mereka sembunyikan dariku"

+++

"Gomawoyo, sampai malam seperti ini masih menemani ku di kafe" ucap Dahyun berdiri membungkukkan badannya

"Eeey, gwenchanayo" balas Nayeon

"Geundae Dahyun-ah, apa kau tak pernah menerima kiriman paket seperti temanmu?" Tanya Mina.

"Paket? Tidak pernah" ucap Dahyun

"Bagaimana bisa? Jika aku si pelaku, tentu aku akan mengincar mu juga. Kau orang terdekat dari para korban" analisis Momo

"Aku juga tidak mengerti. Ah Geundae, apa kalian sudah dapat paket merah lainnya?" Tanya Dahyun.

Mereka semua menggeleng. "Terakhir kami dapat paket yang didalamnya berisi dua kotak" ucap Nayeon mengingat ingat.

Dahyun mengangguk angguk. "Kalau begitu, karena ini sudah larut aku akan duluan pulang. Kalian belum ingin pulang?" Tanya Dahyun

"Eeey, besok hari sabtu. Kau yakin akan pulang sepagi ini?" Tanya Nayeon. Jam menunjukkan pukul 9 malam.

Jeongyeon sedari tadi sibuk mengerjakan tugas yang seharusnya dikumpulkan malam ini.

"Jaebum-ah, mau kah kau mengantar Dahyun?" Tanya Jeongyeon.

Semua wanita menatapnya tak percaya. Terutama Momo, Mina dan Nayeon. Jeongyeon tipikal wanita pencemburu jika kekasihnya dekat dengan wanita lain yang bukan temannya.

"Anieyooo gwenchanayo" ucap Dahyun menolak permintaan Joengyeon.

"Kau mau aku mengantarnya?" Tanya Jaebum tak percaya. Jeongyeon mengangguk pasti.

"Gwenchana Jeongyeon-ssi, aku dapat berjalan kaki. Lagi pula dekat dengan dorm kita" ucapnya menolak lagi.

"Jinjja gwenchanayo? Jinjja jinjja gwenchanayo?" Tanya Jeongyeon memastikan.

Dahyun menelan ludahnya. Ia mengangguk pelan. Matanya kembali berair. "Gwenchana" ucapnya memaksakan senyuman.

Yang lain menatap mereka berdua dengan anehnya.

"Geurae" Jeongyeon berdiri dan berjalan memeluk Dahyun "tekan ponsel mu angka 1" bisiknya. Dahyun terdiam.

Jeongyeon yakin ada sesuatu yang Dahyun sembunyikan. Ia nampak ketakutan.

Entah apa yang dilakukan yang lainnya, ketika melihat Jeongyeon memeluk Dahyun mereka pun tergerak untuk memeluknya juga. Mereka rasa menemukan teman baru, keluarga baru.

Dahyun kemudian berjalan keluar kafe dan pulang menuju dorm.

Mereka kembali mengerjakan tugas dibantu dengan Jaebum.

"Ya" ucap Jeongyeon. Semua mata menatapnya.

"Mobilmu kau parkir didepan kafe kan?" Tanyanya ke Jaebum. Jaebum mengangguk.

Switzerland | GOTWICE (Comp.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang