Author POV
John sedang mengetuk ngetukkan pensil ke bangkunya. ia tampak kesusahan memikirkan materi yang dipelajari dalam matematika.
bukan.
yang ia bingungkan bukanlah materinya, tapi ajakan Feyla. Felix, teman John yang duduk tepat di bangku belakangnya, berbisik kepada John.
"sst.. lo ngapain? boring?" bisik Felix. John hanya menggeleng tanpa membalikkan tubuhnya.
Felix menggerak gerakkan bahu John dari belakang. "lo.. habis patah hati?"
John terbelalak mendengar pertanyaan Felix. "emang aku kelihatan kayak gitu?" kata John lalu kembali fokus pada materi.
"akhir akhir ini, lo sering menyendiri, John. gue jadi kasihan ama lo. lo mau gak, ikut aku ke makan ke kantin bareng?" ajak Felix pelan.
John pun mengulurkan tangan kirinya ke bangku Felix. tangan John berbentuk jempol [👍], yang artinya 'setuju'. Felix terkekeh pelan.
"sst.. nanti lo ma-" kata Felix terpotong.
"Felix Newton, aku harap kau dapat menjelaskan materi matematika kali ini" ucap Miss Gardenia dengan nada tegas lalu disambut suara tawa anak sekelas.
"ba- baik, Miss" kata Felix lesu. John terkekeh di bangkunya, mendengar kesalahan Felix.
terdengar suara riuh keramaian dari kantin. John tak menyangka, bahwa Felix yang akan mengajaknya ke kantin selain Henry. dan ia juga merasa sedih ketika melewati warung yang menjual spagetti. rasa kehilangan pun menyelimuti hatinya (kehilangan sahabat itu sakit, bro).
Felix yang menyadari bahwa John bersedih atas hilangnya Henry, menepuk bahu John lalu mengeluarkan senyuman khasnya. senyuman jahil seorang teman.
"lo galau, kehilangan Henry? jangan jangan, lo.." kata Felix dengan wajah yang aneh. John langsung menjitak kepala Felix pelan.
"lu mikir apaan, bro?" ucap John lalu disambut ledakan tawa mereka berdua.
ngapain dia, tawanya gak jelas..
iya, kau benar..
orang gila baru kali..John menggantungkan tangannya, lalu mengajak Felix keluar (bukan gay loh, ya,-). John berpikir.
mungkin, Felix dapat menjadi sahabatku yang baru..
***
John berbincang dengan Feyla di pagar sekolah.
"Kau beneran, mau ngajak aku jalan jalan?" Tanya John sambil mengangkat satu alisnya. Feyla mengangguk.
Hening..
"Waktuku terbuang sia sia dengan satu pertanyaanmu itu, bye" ucap Feyla lalu menyelonong pergi. John hanya membatu di tempat.
"Hei, John!" Sapa sebuah suara. John merasa sangat familiar dengan suara ini.
"Oh, Felix.. kau belum pulang?" Tanya John kepada Felix yang berjalan mendekatinya.
Felix mengacak ngacak rambut belakangnya. "Supirku masih belum datang, hehe.." ucapnya.
John mengangguk anggukkan kepalanya. "Jadi gini ya? Kesibukan anak pemilik pabrik minyak kelapa sawit terbesar se-Amerika.." goda John. Felix hanya tertawa garing. "Oh ya, aku pulang dulu ya?"
"Kenapa?"
"Aku ada janji sama Feyla.."
Mata Felix tiba tiba terbelalak mendengar nama 'Feyla' di telinganya. "Fe- Feyla? Kau yakin??" Ucap Felix parau.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mysterious Girl [TAMAT]
FantasiJohn tak menyadari kesalahan terbesar dari tindakannya yang mendekati si gadis misterius, Feyla Milagre. Ia kembali menguak cinta pertama ayahnya, bertemu dengan malaikat maut penuh muslihat, dan bertemu dengan jodohnya yang sebelumnya ia sempat sal...