Mimpi

466 25 1
                                    

Author POV

'jauhi Feyla'
'jauhi Feyla'
'dia bukanlah seseorang..'

'...yang ada di dunia ini'

John berada di sebuah tempat yang gelap. Ia menengok ke kanan dan ke kiri untuk memastikan, bahwa ia tak sendirian di kegelapan itu.

'Huuhuu.. hiks hiks.. mama papa..'

Terdengar sebuah suara isak tangis. John pun menatap ke sekelilingnya lekat lekat. Ada seorang anak kecil perempuan, yang sedang menangis. John tak dapat melihat wajah anak kecil itu. Anak kecil itu menutupi wajahnya dengan kedua tangannya.

'Huuhuuu.. papa.. mama..'

Hati John tersentuh, mendengar suara tangisan anak kecil itu. Ia pun mendekati anak kecil itu dan mengelus rambut anak kecil itu.

"Kenapa, dek? Apa yang terjadi?" Tanya John dengan senyuman khasnya. Anak itu sedikit terkejut dengan tangan John, yang tiba tiba mengelus kepalanya. Tiba tiba, anak kecil itu menangis dan memeluk John.

"Eeh?! Kenapa? Kau bisa ceritakan kepada kakak"

Anak kecil itu masih sesenggukan. Anak itu mendongakkan kepalanya ke atas untuk menatap muka John. "Mama.. papa.. meninggal.. huwaaa!!" Ucap anak itu.

"Te- tenang, ceritakan saja.." John pun berhasil menenangkan anak kecil itu. Ia merasa, memiliki sebuah ikatan batin dengan anak itu.

"Be- begini.. saat itu, mama dan papa.. berlibur dengan sepupuku. Keluargaku sangat sederhana, jadi kita berlibur dengan mobil cicilan ayahku. Pada hari jadinya, aku dan sepupuku suit. Yang kalah, harus masuk ke dalam koper sampai perjalanan selesai. Aku setuju, tapi.. " tatapan anak itu sayu. "Aku kalah.. sepupuku memasukkan diriku ke dalam sebuah koper yang cukup besar dan meletakkan koper itu ke bagasi.. aku tak tahu apa yang terjadi. Yang kuingat, hanya ada sebuah benturan yang cukup keras sampai sampai, kepalaku benjol bagian sini " anak itu menunjuk ke arah pelipis kanannya. John menahan tawanya.

"Setelah itu terdengar suara 'wiiiiiiiuuuuuuu... wiiiiiiiuuuuuuu.. wiiiiiuuuuuu..'" anak kecil itu menirukan suara ambulans. "Lalu, koperku terbuka.."

Flashback on

"A- ada anak kecil di dalam koper ini!! Cepat cepat!!" Kata seorang pria paruh baya. Pria itu membopong tubuh anak kecil itu ke tandu.

"Apa yang terjadi? Papa dan mama mana?" Tanya anak kecil itu. Pria paruh baya itu, memasang raut muka sedih.

"Tenang saja.. papa dan mamamu baik baik saja"

Anak itu menatap ke sekelilingnya. Ia berada di sebuah mobil putih, bersama dua suster.

"Namamu siapa, nak?" Tanya suster itu.

"Namaku *****" jawab anak kecil itu dengan nada lemas.

"Umurmu berapa tahun?" Tanya suster yang satunya.

"10 tahun"

"Baiklah, *****. Keluargamu akan baik baik saja. Tapi, siapa yang memasukkanmu ke dalam koper?"

Anak kecil itu menatap ke langit langit mobil ambulans. "R*****, sepupuku"

Suster itu terkejut. "Apa yang kau lakukan? Apakah dia berniat begitu?"

Anak itu menggeleng lemah. "Kita bermain suit, siapa yang kalah, nanti harus menikmati perjalanan didalam koper.."

Kedua Suster itu saling berpandangan, lalu menatap sedih anak kecil yang ada dihadapannya.

"Ini pasti berat bagimu, nak"

Anak kecil itu menatap kebingungan. Tak lama kemudian, ada seseorang yang sedang berbaring dengan ditutupi oleh kain putih. Di kain itu, ada beberapa bercak darah. Entah hembusan angin darimana, kain itu terbuka dan menampakkan sosok yang amat familiar bagi anak kecil itu.

Mysterious Girl [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang