Angin berdesir mengembangkan hijabku.
Angin bergulir membawa kehidupan yang haru.
Kehidupan penuh isak tangisku.
Isak tangis yang tak kuasa memilu.
Hatiku ingin menjerit ingin ku kata,
Apa ini salah umat yang berdosa?
Umat yang bodoh tergiur harta.
Umat yang fana.
Bencana-Mu tak henti menerjang,
Tak henti pula berpesan,
Berpesan pada kita.
Pesan paling berharga.
Ku tak tahan melihat ini,
Korban melayang pergi.
Duka yang datang silih ganti,
Datang setelah suka berakhir.
Senyum manisnya tak tampak lagi.
Air matanya tlah mengganti.
Tuhan kembalikan senyum manisnya.
Hentikan musibah ini.
Kami sudah tak kuat.
Walau kami sadar ini khilaf.
Khilaf yang selalu kami buat.
Terima kasih pesan ini.
Takkan ingin ku kufur lagi.
-P-
021117
♡♡♡
Pendatang barunya minta disamarkan:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Eunoia
Poesía{Eunoia [kb, yunani] : pemikiran yang indah, pikiran yang baik} Beberapa puisi yang mungkin bisa menjadikan perantara dan penyampai kata yang tak bisa kau ungkapkan.
