Hari ini ku melihatnya.
Dia yang sedang membasuh peluh keringatnya.
Dia yang sedang berada di lapangan basket.
Oh sungguh nikmat Tuhan itu indah.
Aku suka bagaimana cara ia tersenyum.
Bagaimana cara ia tertawa.
Bagaimana cara ia berbicara dengan temannya.
Ah apalah aku yang hanya pengagum diam-diam.
Yang hanya bisa melihatnya dari jauh.
Namun, sepersekian detik kemudian,
Ada keajaiban datang padaku.
Ia melihatku!
Debaran jantungku benar-benar seperti ombak yang tinggi.
Seperti pasir yang berdesir terkena angin.
Saat ini ia tersenyum padaku!
Ahh sungguh aku ingin bersyukur pada Tuhan.
Tapi tunggu,
Kini dadaku terasa sesak.
Ombak dan angin yang tadi mengisi jantungku,
Kini lenyap seketika.
Aku dibuat sakit olehnya.
Bagaimana tidak,
Yang ia tatap dan beri senyum bukanlah aku.
Melainkan sahabatku yang berada disampingku.
Ohh Tuhan, apakah aku salah menilai nikmatmu?
Mengapa ia begitu kejam?
Membuat jantungku berdetak tak karuan,
Lalu memberhentikannya seketika.
Ohh Tuhan, mengapa harus sahabatku?
Sahabat yang selama ini aku ceritakan tentangnya.
Sahabat yang selama ini aku percayai.
Ohh Tuhan, jika aku belum saatnya memiliki.
Tolong jangan berikan aku kenyataan ini.
Kenyataan pedih yang merusak hariku.
Kenyataan bahwa sahabatku adalah orang yang ia sukai.-aurelias-
111117
♡♡♡Ehh tanggalnya bagus ya😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Eunoia
Поэзия{Eunoia [kb, yunani] : pemikiran yang indah, pikiran yang baik} Beberapa puisi yang mungkin bisa menjadikan perantara dan penyampai kata yang tak bisa kau ungkapkan.