Bodoh.
Aku berdiri di sini seperti orang bodoh.
Di bawah tangisan langit kelabu.
Mungkin orang-orang memandangku seperti orang aneh.
Hiraukan.
Aku menghiraukan tatapan itu, cemoohan itu
Disaat mereka sibuk mencari tempat berteduh,
Aku masih berdiri di sini.
Di sini menatap seseorang,
Seseorang diantara kerumunan yang bersenang-senang di lapangan seberang.
Hah...
Senyumannya, tingkah lakunya,
Sangat menonjol diantara yang lain.
Sebisa mungkin kurekam baik-baik di otakku.
Agar bayangannya tidak hilang seiring waktu berjalan.
Juga agar dia datang ke mimpiku malam ini.
Kurelakan waktuku untuk berdiri di sini,
Dengan milyaran tetes air hujan membasahi rambutku.
Tak apa,
Toh seseorang yang kupandangi sedari tadi juga sama sepertiku.
Bermain bola di tengah guyuran air hujan.
Pikirku,
Kalau dia jatuh sakit, aku pun merasakannya.
Untuk kesekian kalinya aku tertawa,
Tertawa karena tingkah konyolnya.
Uuh, hidungku sudah mulai gatal.
Mungkin hari ini cukup.
Air hujan ini sudah cukup membuatku membeli sekotak tissue untuk persiapan besok.
Besok,
Hari yang panjang.
Hari yang akan kuhabiskan dengan berbaring di ranjang kamarku.
Sakit,
Demam mungkin.
-fab-
301117
♡♡♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Eunoia
Şiir{Eunoia [kb, yunani] : pemikiran yang indah, pikiran yang baik} Beberapa puisi yang mungkin bisa menjadikan perantara dan penyampai kata yang tak bisa kau ungkapkan.
