Kutengokkan kepalaku ke kanan dan ke kiri.
Meneliti setiap orang yang berlalu lalang di hadapanku.
Siapa tahu salah satu dari mereka adalah orang yang kutunggu-tunggu.
Hm, menunggu,
Jika kalian bertanya apa aku lelah?
Ya, tentu saja.Tapi apa boleh buat?
Mungkin, bagi kebanyakan orang, menunggu itu lelah.
Tapi tidak bagiku.
Ada satu alasan yang membuat tekadku sangat kuat untuk menunggu.
Yaitu,
Rindu.Orang-orang akan tertawa jika mendengar pernyataanku yang satu ini.
Aku merindukannya,
Walau baru satu hari aku tidak melihatnya.
Tidak melihat senyumannya.
Tidak menatap matanya.
Jika saja, saat ini aku bisa,
Aku ingin meneriakkan kata rindu di hadapannya.Sebuah bayangan dari matahari sore, mendekat ke arahku.
Awalnya aku tak mengira.
Tapi itulah dia.
Berjalan santai ke arahku.
Ya, kelihatannya memang seperti itu.
Aku menahan nafas sembari menyembunyikan senyumku.
Saat dia melewatiku.Ahh, pipiku mendadak panas.
Aku puas,
Saat melihatnya hari ini.
Walau satu-satunya hal yang berani kulakukan,
Adalah menghirup aroma tubuhnya yang tertinggal di udara bebas.
Namun rindu ini akhirnya terobati.
Kini, aku bisa menyimpan bagaimana bentuk wajahnya di dalam pikiranku.
Dan juga,
Menyimpan namanya di hatiku.-fab-
231217
♡♡♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Eunoia
Poetry{Eunoia [kb, yunani] : pemikiran yang indah, pikiran yang baik} Beberapa puisi yang mungkin bisa menjadikan perantara dan penyampai kata yang tak bisa kau ungkapkan.