Dilema

166 16 0
                                    

Tap. Tap. Tap
Suara sepatu dan lantai dingin yang beradu.
Membuat mataku mencari sumber suara itu.
Itu dia,
Di ujung lorong sana.
Dia berjalan tanpa ekspresi,
Matanya menatap lurus ke depan,
Tanpa menyadari keberadaanku yang mengintip di balik tembok.

Kutundukkan kepalaku sejenak,
Dan kembali menimbang.
Apa aku harus menyapanya saat dia lewat?
Tapi kami tidak saling mengenal.
Ingin kutertawa saja, dengan segala pikiran konyolku ini.

Tidak ada waktu lagi,
Langkah kakinya semakin mendekat.
Bersamaan dengan sisi baik dan burukku yang muncul.
Haruskah aku menyapanya?
Atau malah kembali menunduk dan berpura-pura tidak melihatnya?
Ahh, hal inilah yang selalu menghampiriku.
Dilema.

Mendongak, dan mendapati mata hitamnya berada pada jangkauan mataku.
Tidak, tidak ada senyuman yang kulemparkan kepadanya.
Begitupula sebaliknya.
Hahaha,
Tentu saja,
Kami hanyalah dua orang yang tidak saling mengenal.

Hanya hati nuraniku saja yang menginginkan dirinya.
Tidak dengan bahasa tubuhku.
Dasar,
Mereka berdua.
Tentu akan saling berkhianat bukan?
Dan menimbulkan ketidaksesuaian antara kehendak dan perilaku kita.

-fab-
241117
♡♡♡

EunoiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang