Di tepi lapangan sore itu.
Masih jelas kuingat saat kau tiba-tiba datang dan duduk di dekatku.
Tidak terlalu dekat memang,
Tapi kedatanganmu mampu membuatku menahan nafas.
Seakan-akan jika nafasku berhembus,
Kau tidak akan jadi mendekat.
Sepersekian detik kemudian,
Aku harus menelan kekecewaanku.
Hari telah beranjak sore.
Bahkan sang fajar pun hampir kembali ke peraduannya.
Aku menepi, menjauh untuk mengakhiri kesenanganku hari ini.
Bisa kurasakan tatapan matamu seakan-akan menembus punggungku yang semakin menjauh.
Kecewa mungkin.
Tapi tak kusangka, aku masih bisa kembali.
Menatapmu dari kejauhan.
Berharap kau balas menatapku.
Memotret langit senja untuk membunuh waktu.
Berharap secara tak sengaja kau menjadi bagian dari fotoku.
Saat kuturunkan kameraku,
Aku terkejut bukan main.
Dengan langkah kaki ringan, kau berjalan kearahku.
Ah, bukan,
Bukan menghampiriku.
Tapi hanya lewat di depanku.
Lagi-lagi aku harus menahan nafas.
Dan memberanikan diri menatap wajahmu.
Tapi apa yang kudapat?
Tidak sedikitpun kau menoleh.
Ah, lagi-lagi aku merasa bodoh.
Namun, tanpa kusadari (atau aku hanya berharap).
Kau berbalik setelah lalu dari hadapanku.
Menatapku dan bersorak dalam hati.
Karena hanya dengan berjalan di depanku.
Kau dapat menarik perhatianku.
-fab-
071117
♡♡♡
Ada lirik yg cocok buat baekbii_ 'Only fools fall for you'😹😹
KAMU SEDANG MEMBACA
Eunoia
Poetry{Eunoia [kb, yunani] : pemikiran yang indah, pikiran yang baik} Beberapa puisi yang mungkin bisa menjadikan perantara dan penyampai kata yang tak bisa kau ungkapkan.
