Terkadang cinta itu bodoh, mengapa?
Karena saat berapa kali pun ia menyakiti
Kamu akan terus memaafkan.[Little Girl —2017]
.
.start
.
.Mari kita mulai cerita ini dari wilayah yang bisa dikatakan 'mewah' disuatu kota.
Langit malam tidak menutupi gemerlap indah dari lampu-lampu yang terlihat seperti bintang dari angkasa.
Namun tak banyak orang yang dapat merasakan gemerlap dunia, tak terkecuali ia.
Hawa dingin menerpa kulitnya seolah menusuk hingga tulang. Dingin namun sesak. Suasana ramai dengan suara-suara bising berasal dari dentuman lagu yang memekikan telinga.
Sudah lebih dari setengah jam ia bersimpuh dengan pandangan jatuh ke bumi. Menunduk dalam menyembunyikan wajah mengenaskan.
Dengan kedua tangan terikat borgol dibelakang tubuhnya, serta untaian tali yang membentuk simpul rumit ditubuh telanjangnya. Ia berusaha keras memertahankan ekspresi datar diwajahnya yang ayu.
Telinganya berdengung, menimbulkan sensasi pening dikepala sewaktu suara riuh saling bersahutan meneriaki nominal uang yang tak sedikit.
Pemuda dengan surai kelam membatin dalam hati.
Aku bukan barang..
Dosa apa yang sudah kulakukan dikehidupan lampau?
"Lima puluh dolar"
Paha yang sejak tadi terekspos ia rapatkan. Berusaha menutupi sesuatu yang memang harus ia lindungi dari tatapan-tatapan lapar kerumunan orang yang ada dihadapannya.
"Tiga ratus dolar"
Hyeongseob menahan napas. Tamat sudah riwayatnya.
"Tiga ratus dolar untuk penawaran paling tinggi, adakah yang berani melebihi tuan kim?"
Suara cerah si pemegang pengeras suara membuatnya muak.
Ia kembali merapal doa dalam hati. Berharap semoga Tuhan mendengarnya paling tidak sekali seumur hidup.
Aku memohon. Jika Tuhan memang benar ada, tolong kirimkan malaikatmu.
Namun yang ia rasa bukanlah malaikat. Melainkan iblis.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Little Girl ;jinseob ✔
FanfictionBenar, mainan hanya akan terus menjadi mainan. tidak akan menjadi sesuatu yang berarti, yang dijaga sepenuh hati. [mature✖] start; 280917-100318 ©bibirsungwoon2017 ©bibirsungwoon2017