1.7

4.7K 783 195
                                    


ch ini panjang dan berefek bosan.






Hyeongseob tak berkutik. Mengikuti Jisung yang nampak menariknya buru-buru.

Meninggalkan Woojin dengan sosok yang menyimpan tanya besar dalam pikiran Hyeongseob.

"Paman—"

"—tuan, tolong turuti ucapan tuan park. Setelahnya saya akan menjawab pertanyaan anda semampu saya"

Hyeongseob tahu, jika pria paruh baya disisinya tengah diliputi kegelisahan. Nampak dari air wajahnya yang panik dan keringat yang membanjiri keningnya yang berkerut.

Ia tidak memiliki opsi apapun selain menurut.

Diam-diam berharap jika semuanya akan baik-baik saja.

[...]


Kepulan uap yang berasal dari vapor beraroma bubble gum menyeruak ke tiap sudut ruang pribadi si pemilik rumah.

Woojin menatapnya jengah.

"Pulang saja jika ingin membahas hal yang sama, aku ingin istirahat"

Sekali lagi uap beraroma manis dikeluarkan. Pria berumur senja terkekeh.

"Bersikaplah yang baik pada ayahmu"

Woojin mendecih. Ia sudah sangat lama mengubur sosok ayah dalam hidupnya. Bukan tanpa alasan, bahkan terlalu banyak alasan mengapa ia melakukan hal demikian.

Woojin membencinya.

Hanya itu yang dapat ia tanamkan kuat-kuat dalam dirinya.

"Pulang saja. Aku lelah untuk sekedar menanggapi ocehanmu"

"Pemuda tadi, kekasihmu? Kau mengencani anak dibawah umur? Sadarlah Woojin, umurmu kini bukan saatnya untuk bermain-main"

Woojin diam. Menajamkan matanya, menatap lekat orang yang menyebut dirinya sendiri sebagai ayahnya.

"Dan laki-laki? Bukan kah kau tahu aku membenci hubungan semacam ini?! Cepat menikah, jika tidak aku yang akan menikahkan mu dengan putri dari pengusaha kim"

Selalu pembicaraan yang sama selama tiga tahun berturut-turut.

Jujur saja Woojin muak. Ia bukan lagi bocah yang harus menuruti apa yang diinginkan orang lain.

"Kau dan ibumu sama saja! Menjadi gay bukan sesuatu yang patut dibanggakan"



[...]



Hyeongseob meraih gelas berisikan teh hangat, meneguknya hingga seperempat gelas kosong.

Tenggorokannya mendadak kering, begitu Jisung menyelesaikan ceritanya.

Pikirannya kini menuju pria dewasa yang akhir-akhir ini membuat hatinya kian menghangat.

[1]  Little Girl ;jinseob ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang