Mungkin kau berpikir bahwa kisah ini tamat begitu saja ketika Jim membunuhku. Good Day meluncur, lalu para anggota Sindikat Snake membunuh Nils, bertepuk tangan, melanjutkan perdagangan senjata mereka ke pasar yang lebih luas, kemudian dunia ini mengalami kiamat lebih cepat karena kejahatan merajalela. Namun, penulis cerita ini berkata padaku bahwa orang-orang bodoh tidak cepat mati karena keajaiban dari orang-orang pintar melindungi mereka.
Kesadaranku sempat menghilang, namun tampaknya hanya beberapa detik. Aku bisa merasakan seluruh tubuhku seperti sedia kala, bahkan aku bisa menggerakkan mataku—namun memutuskan untuk berpura-pura mati demi keselamatan diriku sendiri. Dengan mata sedikit terbuka, aku mencoba memperhatikan apa yang terjadi.
Tidak ada orang yang memusatkan perhatian padaku. Ini bagus. Artinya mereka tidak tahu aku masih hidup. Otakku terus mencari tahu bagaimana ini bisa terjadi.
Pokoknya kau harus mengenakannya. Kalau kau tidak mau, aku yang akan memakaikannya padamu.
Itu dia!
Korset dari Nils!
Korset ini pasti antipeluru, tidak salah lagi. Harusnya aku menyadari ini sejak awal aku mengenakannya. Aku tak menyangka Nils sempat memikirkan hal ini hanya demi melindungiku.
Tapi, bagaimana aku bisa berdarah?
Selagi para anggota Sindikat Snake sibuk memaki-maki dan melayangkan pukulan serta tendangan pada Nils, aku menggerakkan kepalaku sedikit. Nicki tidak melihatku. Di perutku, peluru Jim bersarang; ada sebuah katup kecil pada peluru itu, yang mengeluarkan cairan merah seperti darah. Aku tak mengerti mengapa itu bisa terjadi, apalagi dengan tidak adanya rasa sakit jenis apa pun di perutku.
Selagi berpikir keras, aku mendengar Snake berkata pada Nils, "Menjelang kematianmu, kupikir tak ada salahnya bila kau tahu ke mana benda ciptaanmu itu akan meluncur. Aku akan menghancurkan payudara, setelah itu membuat bajingan kecil Martijn Garritsen dan kawan-kawannya musnah."
Apa aku tak salah dengar? Mereka ingin memusnahkan payudara? Milik siapa? Perempuan mana yang begitu sialnya akan dihancurkan payudaranya dengan nuklir?
"Kau tampak kaget, ya?" Snake tertawa kecil. "Kau pasti bertanya-tanya dari mana aku bisa tahu nama itu. Kenyataannya, Nils, aku bisa menyebutkan semua nama mereka. Aku tahu siapa saja agen yang dimiliki payudara."
Mengapa sih dia menyebutkan kata itu?
"Payudara telah membunuh ayahku, Nils," timpal Snake—entah mengapa itu terdengar ganjil di telingaku. "Dinas rahasia sialan itu membuatnya menjalankan sebuah misi—misi yang pada akhirnya mengantarkan ayahku pada kematian!"
Jadi, pria bernama Snake itu memiliki seorang ayah yang bekerja di sebuah dinas rahasia bernama ... Payudara?
Kenapa nama itu terdengar tidak keren?
"Dan mereka berurusan dengan orang-orang yang salah," kata Snake lagi. "Seandainya mereka tidak ikut campur dengan urusan kami, mereka tidak akan mengalami kehancuran."
"Tiga puluh detik menuju peluncuran."
"Ha!" Snake terbahak. "Kau dengar itu, Nils? Itu peringatan menjelang kebahagiaan! Kuharap kau dan teman-teman agen rahasiamu itu bahagia di alam baka, bersama istrimu yang tolol itu!"
Nils masih menangis. Dia tampak terpukul karena Jim telah membunuhku. Oh, jangan menangis, Nils! Mileva-mu yang bodoh ini masih hidup!
"Jangan panik, Nils," ujar Snake dengan nada bicara yang ringan. "Aku akan membuatmu menyusul istrimu setelah kau menyaksikan sendiri senjata buatanmu meluncur ke udara. Santai saja."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Mr. Rondhuis
FanfictionDear Mr. Rondhuis, Sehubungan dengan beredarnya lowongan pekerjaan sebagai sekretaris di perusahaan Anda, saya, Sweet Mileva Buchenwald, sangat tertarik dengan lowongan yang perusahaan Anda tawarkan. Untuk itu, dengan datangnya surat elektronik ini...