Backsound : Dewa 19 - Cinta 'kan membawamu kembali
Cinta 'kan membawamu,kembali di sini
Menuai rindu, menghapus perih.
Drrrrtttt...
Drrrrrrttt....
Entah tidak mendengar atau sengaja mengabaikan, Cindy masih fokus pada satu persatu barang yang di akan dimasukkan ke dalam tasnya.
Liana yang sedang memasukkan baju-baju Cindy ke dalam koper, melirik gadget Cindy yang bergetar tanda ada panggilan masuk.
"Sayang, hp kamu bunyi," Liana menyerahkan benda pipih tersebut pada Cindy.
Gadis itu menghentikan aktivitasnya. "Makasih ma."
Liana mengangguk lalu kembali, mengemasi keperluan Cindy.
"Diana?" Lirih Cindy.
Dengan ragu, Cindy menekan tombol terima. Setelah sebelumnya menyiapkan suara yang terdengar baik-baik saja agar tidak terdengar parau.
"Hal-hallo?"
"....."
"Gue di rumah Din. Kenapa?"
"......"
Cindy merasakan sesak di hatinya. Handphone yang dia pegang merosot dari genggamannya hingga jatuh ke lantai.
"Kenapa sayang?" Liana yang mendengar suara jatuhnya handphone Cindy, langsung menghampiri anak gadisnya yang mematung di tempatnya dengan air mata yang membasahi pipinya.
"Ma, Cindy harus pergi."
"Pergi ke mana? Apa ada sesuatu buruk yang terjadi sayang?"
Ini lebih dari buruk, ma
"Cindy gak bisa jelasin sekarang. Cindy mohon ma, izinin Cindy pergi sebentar."
"Ta-tapi sayang, sebentar lagi kamu berangkat. Kamu harus siap-siap."
"Cindy mohon ma, kali ini aja. Sebelum Cindy terlambat."
"Terlambat? Terlambat apa? Apa yang terjadi sayang? Kamu bisa kasih tahu mama dulu."
"Gak sempet ma, Cindy harus pergi. Cindy janji, Cindy akan pulang sebelum jam terbang Cindy."
"Tap-tapi--"
Belum sempat Liana melanjutkan ucapannya, anak gadisnya sudah berlari keluar kamar setelah sebelumnya menyahut kunci mobil.
Cindy menuruni tangga dengan berlari, membuat opa, papa, abangnya yang sedang duduk di ruang tamu tampak bingung.
"Dek, mau ke mana?"
Cindy tidak menghiraukan panggilan Marvel. Dia terus saja berjalan menuju pintu utama.
Sang opa yang melihat itu, langsung melirik jam yang melingkar di tangannya.
"Ikuti anak itu,"
◻
Hujan deras masih mengguyur tanah ibu kota. Gemuruh juga sesekali terdengar menyertainya. Cindy yang baru ke luar dari mobilnya langsung berlari menuju koridor rumah sakit. Rambut serta pakaiannya sedikit basah karena rintik hujan.
Gadis itu terus berlari menyusuri lorong rumah sakit yang entah kenapa terasa sangat panjang saat ini. Dia memasuki lift. Di dalam lift Cindy berusaha mengusap air matanya yang terus mengalir.
Pintu lift terbuka di lantai yang dituju Cindy. Gadis itu langsung berlari menuju ruangan yang telah disebutkan Diana tadi di telepon. Dari kejauhan dia bisa melihat ada Diana, Tiara, serta anak buah kepercayaan Reksa; Hendra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Je T'aime[END]
Teen Fiction.....hingga pada suatu hari, kisah mereka harus terjeda bahkan sebelum sempat dimulai. "Je T'aime" Terlambatkah kata itu terucap di antara kita?