sedikit terkuak

266 13 0
                                        




Gadis bule ini menyempatkan waktu sebentar untuk menjenguk Cindy, sebelum ia berangkat ke sekolah barunya.

Ia membuka kenop pintu ruangan Cindy.

"Morning."

Semua orang yang ada di sana menoleh ke arah Sofia yang masuk membawa sebuket mawar dengan menyunggingkan senyum.

"Hei Sofia. Morning too dear," mama Cindy menyambut hangat anak dari rekan suaminya ini.

"Gimana keadaan Cindy, tante?" Tanya Sofia sambil meletakkan mawar di atas nakas.

"Syukurlah sudah membaik, Sofia. Cuma dia sekarang perlu istirahat dulu."

Sofia mengangguk.

"Kamu udah rapih mau ke sekolah sekalian?" Kali ini papa Cindy yang tengah membaca koran di sudut ruangan membuka suara.

"Iya om. Ini hari pertama Sofia masuk ke sekolah Sofia yang baru."

"Makasih Sofia, kamu pagi-pagi menyempatkan menjenguk Cindy. Padahal ini baru jam setengah tujuh loh, semalem 'kan kamu udah ikut nungguin Cindy sampai larut malem. Tante takutnya ngrepotin kamu," sahut mama Cindy.

"Not at all, tante. Aku seneng bisa jagain Cindy. Aku sedih banget karena hari pertama aku sekolah di sini, Cindy belum bisa berangkat."

"Kamu berdo'a aja untuk kesembuhan Cindy ya."

"Of course, tante," Sofia mengusap rambut Cindy yang sedang tertidur dengan selang oksigen yang masih tersambung dengan hidungnya.

"Mama," Cindy mengerjabkan matanya.

"Lo di sini?" Tanyanya dengan suara lemah pada objek pertama yang ia lihat setelah ia terbangun dari tidurnya.

"Iya Cin, hari ini gue udah mulai sekolah dan gue sengaja ke sini dulu."

"Maaf ya, gue gak bisa nemenin lo nanti di sekolah."

Sofia tersenyum. "Gak papa kali Cin. Gue ngerti kok."

"Sayang kamu udah bangun, gimana udah mendingan?" Tanya sang mama yang langsung menghampirinya itu.

"Cindy gak papa ma," meskipun dengan suara lemas, namun Cindy tetap berusaha membuka mulutnya.

"Berhenti bilang kalau lo gak papa dek," sahut Marvel yang sedari tadi asik dengan gamenya, kini sudah berdiri si samping brankar adiknya.

"Lo khawatir sama gue bang?".

"Gak," Marvel bersedekap dan membuang tatapannya dari Cindy.

"Bang, andai gue gak lemes. Mungkin gue udah ngakak liat tingkah lo ini."

Sedangkan Sofia, mama, dan papanya menahan tawanya karena tingkah lucu kedua kakak beradik ini.

Marvel akhirnya menatap Cindy. "Lo kenapa gak baca tulisan di atas kamar mandi itu sih, dek. Makanya apa-apa itu teliti. Jangan maen grusa-grusu aja kan gini nih jadinya."

Je T'aime[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang