Prolog

1.4K 169 69
                                    

Aku dan kamu satu best friend forever
Sahabat...
Sehati sejiwa
Walau sedang berpisah tak pernah terasa jauh
Sahabat...
Best Friend Forever 🎵

🐻🐻🐻

"Dino, tungguin aku!" teriak seorang gadis yang berusaha untuk mengayuh pedal sepedanya sekuat tenaga. Bagaimana pun juga ia harus bisa menyusul sahabatnya yang telah berada sangat jauh darinya.

Merasa namanya disebut, Dino segera menepi ke sisi jalan. "Cepetan! Aku tungguin nih!"

Akhirnya gadis itu sampai, dengan memperlihatkan beberapa bulir keringat yang memenuhi dahinya. Dino yang melihat sahabatnya kelelahan pun tersenyum kecil, kemudian mengambil sebotol air mineral dan memberikannya.

"Lain kali kalau mau naik sepeda sendiri tu bilang, gak usah ajak aku!" kesal gadis itu setelah meneguk air yang langsung tersisa setengah botol.

Bukannya merasa bersalah, Dino justru terkekeh pelan melihat muka kesal yang diberikan oleh sahabatnya.

"Tau ah, aku makin kesel!" Gadis itu memalingkan wajahnya ke arah lain. Ia sungguh muak melihat wajah Dino saat ini.

"Jangan marah dong. Janji deh gak gitu lagi," bujuk Dino sembari mengusap kepala sahabatnya.

"Serius?"

"Duarius."

"Oke. Tapi kamu harus traktir aku bubur ayam dulu, gimana?"

"Keinginanmu adalah perintahku," jawab Dino sembari membungkuk hormat layaknya seperti seorang pelayan yang baru saja mendapatkan perintah dari sang tuan putri.

Namun ketika mereka hendak pergi, terdengar dering panggilan dari ponsel Dino yang membuat mereka berhenti.

"Halo?"

"...."

"Oke, aku kesana sekarang."

"...."

"See you."

Dino menaruh kembali ponselnya ke dalam saku celana. Pandangannya kini menatap ke arah sang sahabat dengan raut kecewa.

"Sa, sepertinya aku gak bisa traktir kamu sekarang," Ucapnya penuh dengan penyesalan.

"Kenapa?"

"Barusan Sarah nelpon. Aku harus ke rumahnya sekarang ada sesuatu yang penting."

Lisa menatap lama ke arah Dino. Lalu sebuah senyum pun terukir di wajah cantiknya.

"Yaudah, kalau gitu kamu buruan pergi gih," ucap Lisa akhirnya.

"Aku sungguh minta maaf, lain kali aku akan traktir apapun yang kamu mau."

"Janji adalah utang, jadi harus ditepati loh." Lisa berucap sambil terkekeh kecil. Dino yang melihatnya pun ikut terkekeh.

"Aku akan berusaha untuk menepatinya."

Dino menaiki sepedanya dan mengayuh pergi meninggalkan Lisa seorang diri. Sementara Lisa masih tetap memepertahankan senyumnya sembari melihat kepergian Dino. Ketika dirasa bayangan cowok tersebut telah hilang, senyuman yang ia miliki pun berangsur-angsur menghilang.

"Gue gak tau bisa bertahan sejauh apa lagi, gue capek," ucap Lisa lirih sambil menatap botol mineral yang ada di genggamannya.

Jika rasa suka yang aku miliki bisa datang dengan begitu mudahnya. Lantas, mengapa sangat sulit bagiku untuk sekedar melupakannya sejenak?- Alisa Anindita Salsabilla

Tbc.
Semoga sukaa!😆

Aku Sahabatmu(Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang