15| Siuman✨

99 16 24
                                    

Karena masih ada gue yang akan selalu ada di sisi lo

🐻🐻🐻

"Mulai sekarang lo gak akan sendiri lagi. Masih banyak orang yang sayang sama lo dan mereka bakalan tetap disisi lo. Kalau pun mereka semua akan pergi nantinya, lo gak perlu takut. Karena masih ada gue yang akan selalu ada disisi lo."

Mendengar penuturan dari Reyhan membuat Lisa tersenyum senang. Alangkah beruntungnya dia bisa bertemu dengan cowok yang begitu baik hati.

Hingga langkah seseorang yang tergesa-gesa membuat Lisa dan Reyhan mengalihkan pandangannya ke belakang.

"Bibi? Bibi kenapa buru-buru gitu?" tanya Lisa keheranan. Ia beranjak berdiri mendekat ke arah Bi Inah.

"Nyonya sudah siuman, Non!" ucap Bi Inah dengan raut wajah senang yang tak terkira. Mendengar penuturan tersebut membuat Lisa tersenyum kemudian dan langsung menuju ke kamar Mamanya.

"Mama!" teriak Lisa ketika dirinya telah berada di depan pintu kamar, melihat Nia yang tengah duduk di ranjang sembari membaca buku. Ia berlari untuk memeluk Nia dan menangis sejadi-jadinya di dalam pelukan sang Mama.

Nia yang mendapatkan perlakuan begitu baik dari Lisa merasa kebingungan. Bahkan melihat putrinya yang tengah menangis sembari memeluk dirinya menambah rasa khawatir di dalam dirinya.

"Anak Mama kenapa? Kok nangis sih?" tanya Nia dengan tangan kanannya mengelus punggung putrinya.

"Maafin Lisa, Ma. Lisa gak bakalan cuek lagi sama Mama. Lisa sayang sama Mama," jawab Lisa masih dengan kondisi menangis.

Mendengar penuturan Lisa membuat Nia tersenyum senang. "Mama juga sayang sama Lisa. Mama yang salah, Mama minta maaf. Lisa mau maafin Mama?" Pertanyaan Nia langsung di jawab anggukan oleh Lisa. Ia kembali memeluk Nia dengan kuat. Seakan takut jika ia melepas pelukannya, Mamanya akan pergi meninggalkannya.

Pandangan Nia kini beralih kepada seorang cowok yang tengah berdiri di depan pintu kamarnya. "Anak Mama sekarang udah berani bawa cowok pulang," ucap Nia dengan berbisik kepada Lisa.

Mendengar bisikan dari Nia membuat Lisa segera melepaskan pelukannya. Pandangannya kini menatap ke arah Reyhan yang masih setia berdiri di depan pintu kamar Mamanya.

"Kenalin Ma, ini Kak Reyhan." Merasa namanya di sebut, Reyhan segera berjalan mendekat dan tersenyum kepada Nia.

"Kamu pacarnya Lisa?" Pertanyaan spontan dari Nia membuat Reyhan dan Lisa terkejut mendengarnya.

"Bukan, Tante. Saya temannya Lisa," jawab Reyhan dengan nada sopan. Nia yang mendengar ucapan sopan dari Reyhan mulai tersenyum. Putrinya ternyata tidak salah memilih teman.

"Tante senang kamu mau berteman sama Lisa. Tante pikir cuma Vina sama Dino yang mau berteman dengan Lisa." Perkataan dari Nia membuat Reyhan berusaha untuk menahan senyumnya.

"Mama! Teman Lisa di sekolah itu banyak. Yang sering Mama lihat kan cuma Vina sama Dino doang," ucap Lisa berusaha untuk menahan rasa malu dan juga kesal. Nia hanya bisa terkekeh pelan mendengar penuturan dari putrinya.

Reyhan ikut terkekeh mendengar interaksi antara anak dan ibu yang mulai membaik. Ia melihat jam yang melekat di pergelangan tangannya. Betapa terkejutnya ia ketika mengetahui bahwa sudah larut malam, dirinya harus segera pulang.

Aku Sahabatmu(Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang