13| Penolong?✨

329 38 7
                                    

Waktu istirahat merupakan waktu yang begitu ditunggu-tunggu oleh seluruh siswa. Kali ini Lisa lebih memilih untuk menghabiskan waktu istirahatnya di perpustakaan. Ia ingin mencari buku biologi untuk mempersiapkan diri menghadapi ulangan lusa.

Butuh perjuangan agar bisa menuju ke perpustakaan, dikarenakan Vina yang memintanya untuk ditemani pergi ke kantin. Hingga akhirnya Vina memilih pergi bersama Jasmine yang kebetulan juga ingin ke kantin.

Lain halnya dengan di kantin, suasana perpustakaan kali ini benar-benar sunyi. Hanya ada beberapa orang saja yang berminat untuk memijakkan kakinya di ruangan ini.

Lisa berjalan melewati barisan rak-rak nata pelajaran biologi. Matanya terus menyusuri satu persatu buku yang tersusun rapi di rak, hingga berhenti pada buku incarannya.

Sialnya tangan Lisa tak sampai untuk meraih buku itu, karena letak buku itu yang terlalu tinggi.

"Ini buku tinggi amat sih!" keluh Lisa yang terus berusaha meraih buku itu.

Uluran tangan seseorang yang berhasil mengambil buku itu membuat Lisa berbalik karena penasaran. Siapakah orang yang telah berbaik hati membantu dirinya?

"Nih, buku lo," ucap seseorang itu tersenyum sambil menyerahkan buku yang diinginkan Lisa.

"Kak Reyhan?" ucap Lisa kaget.

"Gue bukan hantu, gak perlu kaget gitu," jawabnya sambil terkekeh pelan melihat ekspresi Lisa yang menurutnya sungguh lucu. Pandangannya kini beralih pada tangan kanan Lisa, "Gue seneng lo mau pakai hadiah pemberian gue."

Lisa sempat terdiam sejenak, berusaha mencerna perkataan Reyhan barusan. Hingga ia menyadari maksudnya, "Oh iya, makasih buat gelangnya."

"Sama-sama." Setelah berucap demikian, tiba-tiba suasana berubah menjadi canggung.

Mungkin Lisa harus mengoreksinya sedikit, hanya dirinya lah yang merasa canggung disini. Lain halnya dengan Reyhan yang sedari tadi terus tersenyum kepadanya.

"Em, sebaiknya saya cariin tempat yang nyaman untuk baca buku," ucap Lisa sembari berjalan menjauh, mencari bangku yang nyaman untuk dirinya dan juga Reyhan. Hingga akhirnya ia memilih tempat yang ia anggap cukup nyaman.

Reyhan menyusul Lisa yang telah duduk terlebih dahulu pada meja pilihannya. Ia memilih tempat duduk yang berhadapan dengan Lisa supaya ia lebih mudah untuk berbicara dengan Lisa.

Menghiraukan sejenak buku Biologinya, Lisa mencoba untuk bertanya sesuatu. "Kak Reyhan kok bisa ada di perpus?"

"Emang gak boleh? Ini kan tempat umum," jawab Reyhan santai.

"Maksudnya bisa pas banget waktu saya juga lagi di perpus," tambah Lisa. Ia mengambil buku biolginya dan membuka lembar demi lembar buku tersebut.

"Mungkin takdir."

"Barusan Kak Reyhan bilang apa?" tanya Lisa menghentikan aktivitasnya. Sebenarnya ia cukup mendengar apa yang di ucapkan oleh Reyhan barusan. Namun, ia ingin meyakinkannya lagi bahwa apa yang barusan didengarnya adalah salah.

"Udah, lupain aja. Gimana gelangnya, suka?"

"Iya Kak, gelangnya cantik."

Aku Sahabatmu(Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang