"Rindu itu versi Dilan, kalau kangen versinya Dino"
🐻🐻🐻
"Happy Birthday, Sa!"
Sebuah ucapan selamat keluar dari mulut Dino dan juga tak lupa dengan senyuman manisnya. Senyuman yang mampu membuat seluruh kaum hawa terpesona melihatnya. Begitu juga dengan Lisa yang hampir setiap waktu bisa melihat senyuman manis sahabatnya itu.
"Sa, ditiup dong lilinnya. Pegel nihh," rengek Dino yang mulai kelelahan berdiri sambil membawa kue.
Lisa yang tengah mengagumi sahabatnya dalam hati pun langsung tersentak kaget. Kemudian ia segera meniup lilinnya dan tak lupa untuk mengucapkan permohonan sebelum akhirnya ia benar-benar meniup sang lilin.
"Semoga Mama dan Papa bisa ingat hari ulang tahunku," gumam Lisa kecil.
Tanpa aba-aba Lisa langsung memeluk Dino dengan sangat erat. Dino yang mendapatkan perlakuan itu secara tiba-tiba pun terkejut, namun lama-kelamaan ia mulai membalas pelukan tersebut. Jangan tanyakan kemana kue ultah yang dipegang oleh Dino sekarang. Sebelum membalas pelukan Lisa, Dino telah meletakkan kue tersebut di atas meja.
Para pengunjung kafe pun banyak yang terbawa perasaan melihat kejadian ini. Terutama pengunjung kalangan remaja. Ada yang terharu dan ada juga yang bertepuk tangan. Mungkin mereka mengira bahwa Lisa dan Dino adalah sepasang kekasih, dengan sang cowok yang memberikan kejutan ulang tahun kepada sang cewek. Namun semua itu tidaklah benar, hubungan mereka hanyalah sebatas sahabat.
"Makasih ya, Din," ucap Lisa yang masih dalam pelukan Dino.
"Sama-sama, Sa. Bagaimanapun caranya aku akan berusaha untuk buat kamu selalu tersenyum," ucap Dino sambil mengacak-acak rambut Lisa.
Setelah puas merayakan hari ulang tahun Lisa yang sederhana tapi begitu berkesan, akhirnya mereka pun pulang. Sesampainya di rumah, tak lupa Lisa mengucapkan terima kasih kepada Dino dan masuk ke dalam rumah.
"Lisa!" Panggilan itu membuat Lisa berhenti dan menoleh kepada sumber suara.
"Hm?" tanya Lisa dengan menaikkan sebelah alisnya.
Bukannya menjawab Dino malah berjalan mendekat ke arah Lisa, mempertipis jarak di antara mereka. Wajah Dino yang semakin mendekat membuat Lisa pun refleks menjauhkan wajahnya.
"K-kamu mau nga-ngapain?" tanya Lisa gugup.
Namun Dino tak kunjung menjawab pertanyaan Lisa, justru ia malah semakin mendekatkan wajahnya. Dan sialnya, kedua kaki Lisa saat ini tak bisa untuk diajak kompromi. Ia tak dapat menggerakkan kedua kakinya.
"Tutup mata kamu," ucap Dino akhirnya membuat Lisa bisa bernafas lega. Ternyata Dino hanya ingin mengucapkan sesuatu padanya.
Hampir aja jantung gue copot! seru Lisa dalam hati.
"Tutup mata kamu." Lisa langsung menuruti apa yang dikatakan oleh Dino. Kata-kata Dino kali ini terdengar seperti perintah yang mau tak mau harus ia lakukan. Disaat Lisa menutup mata, Dino mengambil sesuatu di saku celananya dan mendekatkannya ke arah Lisa.
"Sekarang kamu bisa buka mata kamu."
"Ini apa?" tanya Lisa yang nampak kebingungan melihat sebuah kotak kecil dengan hiasan pita di atasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Sahabatmu(Tahap Revisi)
Teen Fiction(COMPLETE) "Aku suka sama kamu!" "Cinta sama kamu!" "Tapi, kalau kamu cuma anggap aku sahabat, aku bisa apa?" Lisa tau jika ia tak seharusnya jatuh cinta kepada sahabat masa kecilnya. Namun, jangan salahkan dirinya yang tak mampu mengontrol perasaan...