"Move on itu gak segampang seperti halnya kita jatuh cinta"
🐻🐻🐻
Kini Lisa sedang berada di kantin sekolah, bersama dengan Vina. Sudah tiga hari ini, semenjak ia berusaha untuk menghilangkan perasaannya kepada Dino. Namun, ini bukanlah hal yang mudah, ia harus menahan rasa sakit ketika berpapasan dengan Dino dan Sarah, yang tak jarang memperlihatkan kemesraan mereka.
Vina belum tau, mungkin gue harus kasih tau sekarang, batin Lisa.
"Vin, gue mau ngomong nih!"
"Ngomong apaan? Ngomong aja kali," ujar Vina, sambil melahap baksonya.
"Dengerin gue dulu, gue mau ngomong serius."
Vina yang merasa terganggu pun menghentikan aktivitas makannya, "lo mau ngomong apaan?"
Lisa menghirup nafas dalam-dalam, kemudian menghembuskannya, "gue suka sama Dino."
"Ohh," ucapnya dengan santai. Sedetik kemudian terdengar suara teriakan yang begitu melengking.
"Whatt!!" teriak Vina sambil berdiri, membuat seluruh penghuni kantin memperhatikannya. Dengan cepat Lisa menarik lengan sahabatnya ini, kemudian mengucapkan maaf kepada seluruh pengunjung kantin, karena telah berbuat keributan.
"Lo itu apa-apaan sih! Semua orang pada lihatin kita bego!"
"Sorry, habisnya gue kaget sih," cengir Vina tanpa dosa, memperlihatkan deretan giginya yang putih.
"Kok bisa?" tanyanya lagi. Kali ini dengan nada yang lebih kecil.
"Gue juga gak tau, yang jelas gue udah suka sama Dino udah lama, cuman gue baru sadar," jelas Lisa dengan ekspresi sedih.
"Gak peka sih lo!"
Ucapan dari Vina langsung saja dihadiahi tatapan tajam oleh Lisa. Lagi-lagi Vina hanya bisa nyengir-nyengir tidak jelas.
"Tapi, sekarang Dino kan udah sama Sarah, gak mungkin dong lo mau rusak hubungan mereka," tutur Vina yang segera mengalihkan topik pembicaraan.
"Ya gak lah! Gue gak sejahat itu."
Vina yang mendengarnya hanya bisa manggut-manggut aja.
"Karena itu, sejak tiga hari belakangan ini gue berusaha buat move on," tambah Lisa lagi.
"Pasti susah sih, karena move on itu berarti lo harus bisa melupakan semuanya tentang si doi. Sedangkan, doi lo itu sahabat lo sendiri, otomatis bakal ketemu terus dong," ujar Vina.
"Mungkin gue harus biasain diri aja. Rasa suka ada karena terbiasa, mungkin move on juga akan seperti itu."
"Move on sama suka itu beda, gak bisa lo samain. Lo harus ingat, kalau move on itu gak segampang seperti halnya kita sedang jatuh cinta. Lo bakalan berat buat lakuinnya," jelas Vina, yang seolah-olah telah memiliki pengalaman yang jauh lebih luas.
"Iya-iya, Vin," ujar Lisa sambil memakan batagornya tak selera.
"Tenang-tenang, gue bakal bantuin kok,"
Lisa tersenyum senang. "Thanks ya, Vin."
Lalu tangannya kembali bergerak untuk mengaduk-aduk batagornya, tanpa ada minat untuk memakannya lagi. Hingga suara notifikasi yang masuk membuatnya menghentikan aktivitasnya itu.
| Hai Lis :)
Lisa mengernyitkan dahinya bingung. Ia tidak mengetahui siapa pemilik dari nomor ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Sahabatmu(Tahap Revisi)
Teen Fiction(COMPLETE) "Aku suka sama kamu!" "Cinta sama kamu!" "Tapi, kalau kamu cuma anggap aku sahabat, aku bisa apa?" Lisa tau jika ia tak seharusnya jatuh cinta kepada sahabat masa kecilnya. Namun, jangan salahkan dirinya yang tak mampu mengontrol perasaan...