Sudah tiga hari semenjak kejadian itu, luka yang berada dipunggung Reyhan pun telah sembuh total dan ia dapat beraktivitas seperti biasanya. Selain karena obat yang selalu ia gunakan, ucapan semangat dari Lisa juga termasuk dalam salah satu faktornya. Siapa sih yang tidak senang jika diberi semangat oleh doi? Wkwk, kalian pasti bisa merasakan perasaan Reyhan dong.
Saat ini, Reyhan tengah berada di lapangan bersama dengan teman-teman sekelasnya. Mata pelajaran olahraga tengah berlangsung, yang mengharuskan mereka semua berada di luar kelas. Materi yang di ambil Pak Bagas kali ini adalah mengenai permainan bola besar, yaitu basket.Dimulai dari kelompok putri. Dengan bergantian mereka mulai mempraktikkan bagaimana caranya men-dribble, mengoper dan memasukkan bola ke ring. Setelah itu, berlanjut pada kelompok putra. Hal seperti ini tentu saja sangatlah mudah bagi mereka. Bagaimana tidak? Kebanyakan siswa dari kelas mereka termasuk ke dalam anggota tim basket sekolah. Meskipun ada beberapa yang tidak termasuk, masih tetap menjamin bahwa dalam setiap praktek olahraga kaum adam akan selalu lebih unggul dibandingkan dengan kaum hawa.
Kegiatan pengambilan nilai praktek telah selesai. Kini, Pak Bagas mulai mengintruksikan kepada seluruh siswanya untuk membuat dua kelompok dengan Reyhan dan Satria sebagai ketuanya.
Setelah itu, kedua kelompok ini segera menuju ke bagian tengah lapangan. Sementara siswi-siswinya lebih memilih untuk duduk di kursi pinggir lapangan dan tak lupa untuk memberikan semangat kepqda tim jagoan mereka.
Tepat di tengah-tengah antara kedua tim, Pak Bagas mulai meniupkan peluitnya dan melempar bola ke atas.
Melihat bola yang telah melayang di udara, membuat Reyhan dengan cepat mengambil bola itu dan segera mengopernya pada Farel. Dengan gerakan yang sangat lincah Farel men-dribble bola tersebut, melewati satu-persatu musuh yang ada di depannya. Hingga, bola yang ada di tangannya kini telah melayang masuk dengan mulus ke dalam ring.
Suara riuh penonton pun mulai terdengar bersamaan setelah Pak Bagas kembali meniup peluitnya, pertanda bahwa tim Reyhan telah mendapatkan poin.
Satria yang melihat hal itu tentu saja tak tinggal diam. Ia mulai menyusun strategi bersama kelompoknya dan berharap bisa segera menyusul poin Reyhan.
Kali ini Satria yang memegang bola. Ia terus men-dribble bola itu dengan beberapa trik tipu muslihat daya, berusaha untuk bisa terlepas dari kukungan tim Reyhan. Namun, sepertinya itu semua hanyalah hal yang sia-sia, dilihat dari posisinya saat ini yang tidak begitu memungkinkan.
"Sat, oper ke gue!" teriak Boby tiba-tiba, sambil melambaikan kedua tangannya.
Satria segera memalingkan pandangannya dan mulai melemparnya dengan kuat. Boby tengah bersiap-siap untuk menerima lemparan dari Satria. Namun naasnya, saat bola itu telah berada di dekat Boby, ia tak bisa menangkapnya. Justru malah meleset hingga mengenai seseorang ya g sedang lewat.
Sementara, Seseorang tersebut langsung terjatuh setelah kepalanya menjadi pendaratan mulus bola basket. Melihat hal itu membuat Reyhan dan juga yang lainnya terkejut, kemudian segera menghampirinya yang ternyata adalah seorang gadis. Reyhan mencoba untuk membalikan tubuh gadis tersebut dan ia semakin dibuat terkejut saat mengetahui bahwa gadis itu adalah Lisa.
"Lisa!" seru Reyhan, sambil meletakkan kepala gadis itu di atas pahanya. Ia menjadi semakin panik saat melihat cairan kental berwarna merah yang tiba-tiba saja keluar melalui hidung Lisa.
"Lisa, lo mimisan!" Serunya lagi.
Lisa memegang kepalanya yang terasa sakit. Saat ini pandangannya begitu kabur, sehingga ia tak dapat melihat dengan jelas seseorang yang tengah menyebutkan namanya. Hingga kegelapan pun mulai memenuhi pandangannya. Lisa pingsan di pangkuan Reyhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Sahabatmu(Tahap Revisi)
Teen Fiction(COMPLETE) "Aku suka sama kamu!" "Cinta sama kamu!" "Tapi, kalau kamu cuma anggap aku sahabat, aku bisa apa?" Lisa tau jika ia tak seharusnya jatuh cinta kepada sahabat masa kecilnya. Namun, jangan salahkan dirinya yang tak mampu mengontrol perasaan...