Sesuai dengan kesepakatan. Kini Lisa telah berada di depan teras rumahnya, menunggu kedatangan Vina yang katanya akan segera sampai. Gaun elegan berwarna navy telah melekat sempurna di tubuh rampingnya. Dengan riasan make up yang natural sudah cukup membuatnya terlihat sempurna untuk malam ini.
Hingga suara mobil yang masuk ke halaman rumah Lisa, membuatnya mengalihkan pandangan. Akhirnya, datang juga seseorang yang telah ia tunggu begitu lama. Bukannya menunjukkan wajah bersalah, justru si pemilik mobil malah melambai-lambaikan tangannya sembari tersenyum lebar.
"Lis, kuyy!!" teriaknya. Dengan perasaan kesal, Lisa melangkahkan kakinya dengan cepat dan segera masuk ke dalam mobil.
Brak! Bunyi pintu mobil yang ditutup dengan sangat kuat.
"Lis, lo kenapa sih? Santai aja dong nutup pintunya. Lagian nih ya, kita itu mau ke birthday party, jangan jutek gitu mukanya. Senyum nih kayak gue," nasehat Vina mencoba untuk membuat sang sahabat kembali tersenyum.
"Bodo! Nih kado lo, udah gue bungkusin!" Lisa segera menyerahkan satu kado yang telah terbungkus dengan rapi kepada Vina. Selain meminta Lisa untuk datang bersamanya, Vina juga memintanya untuk membungkuskan kado yang akan dibawanya nanti serapi mungkin.
"Gak sia-sia gue minta bantuan lo. Rapi!" ucap Vina tersenyum senang. Ia memperhatikan dengan detail bagaimana cara Lisa bisa membungkusnya dengan begitu rapi. Tak kunjung mendapatkan jawaban, akhirnya ia pun menyerah dan meletakkan barang itu di belakang.
"Kapan jalannya, ini kita udah telat," ucap Lisa yang mulai bersuara.
"Iya-iya, kita jalan sekarang."
🐻🐻🐻
Lisa hanya bisa memandang takjub pada acara pesta ulang tahun yang di adakan oleh Sarah. Sesuai dengan tempat diadakannya pesta ini yaitu di sebuah hotel bintang lima yang cukup terkenal, membuatnya tak merasa heran dengan desain pesta yang sungguh mewah dan berkelas. Untung saja ia menyetujui memakai gaun yang disarankan oleh Vina untuk datang ke acara ini. Lihatlah pakaian semua tamu yang ada di sini. Sangat modis dan juga berkelas.
"Vin, kita pulang aja yuk!" ajak Lisa yang merasa tidak nyaman dengan acara seperti ini.
"Kita baru aja masuk, masa mau langsung cabut sih! Apa kata orang coba?" tolak Vina dengan nada pelan. Tak jarang ia membalas sapaan atau sekedar memberikan senyuman kepada seseorang yang dikenalnya.
"Vina, Lisa! Wahh, makasih banget yah kalian udah mau datang," ucap Sarah yang tiba-tiba saja telah berada di samping mereka. Senyuman yang terukir di wajah cantiknya menunjukkan bahwa ia merasa senang.
"Happy Birthday, friends," ucap Vina sambil bercipika-cipiki dengan Sarah, begitu juga dengan Lisa. Tak lupa mereka memberikan kado yang telah dipersiapkan kepada Sarah-seseorang yang tengah berulang tahun.
"Makasih ya kadonya," ucap Sarah sambil menerima kedua kado yang diberikan oleh Vina dan Lisa.
"Oh ya, silahkan kalian cicipi makanannya, enak-enak semua kok. Gue mau sapa tamu yang lain dulu," tambahnya lagi. Kemudian segera melangkahkan kakinya pergi menuju ke tempat yang lain.
Mata Vina kini beralih pada berbagai jenis makanan yang telah tertata rapi di atas meja. Tanpa sadar kedua kakinya mulai bergerak untuk bisa lebih dekat dengan objek yang sungguh menggiurkan itu. Lisa pun mengikuti kemana arah perginya Vina dan mulai mengambil makanan yang ia sukai. Tangan Lisa bergerak untuk mengambil sepiring cake rainbow yang telah tersedia.
Dengan kondisi mulut yang masih mengunyah kuenya, kedua mata Lisa terus menatap pada keseluruhan tempat ini. Perayaan ulang tahun yang begitu mewah. Sungguh berbeda dengan perayaan ulang tahunnya yang sederhana. Hanya ada kue ulang tahun berukuran sedang dan sebuah kado yang diberikan oleh Dino. Bahkan Mama dan Papanya hanya bisa mengucapkan selamat kepadanya melalui sambungan video call.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Sahabatmu(Tahap Revisi)
Teen Fiction(COMPLETE) "Aku suka sama kamu!" "Cinta sama kamu!" "Tapi, kalau kamu cuma anggap aku sahabat, aku bisa apa?" Lisa tau jika ia tak seharusnya jatuh cinta kepada sahabat masa kecilnya. Namun, jangan salahkan dirinya yang tak mampu mengontrol perasaan...