24| Pernyataan✨

191 20 0
                                    

"Untuk yang kedua kalinya, jangan ditolak ya?"

🐻🐻🐻

Langkah kaki Reyhan bergerak semakin cepat ketika dirinya melihat Claudia yang  hendak menumpahkan kuah bakso secara sengaja kepada Lisa. Dengan secepat mungkin ia berlari untuk bisa melindungi Lisa. Kini ia berhasil memeluk tubuh cewek itu. Ia rela mengorbankan tubuhnya demi menyelamatkan ang pujaan hati.

"Aaakkhhh!" suara teriakan yang begitu keras membuat seluruh pengunjung kantin terkejut, termasuk para penjual kantin sekalipun. Pandangan mereka segera beralih ke arah sumber suara. Di sana mereka melihat Reyhan yang tengah berjongkok di lantai. Matanya tertutup rapat dengan rahang yang mengetat menahan rasa rasa perih dan juga panas yang tengah bersarang di punggungnya.

Lisa begitu terkejut melihat peristiwa yang tiba-tiba saja telah terjadi di depan matanya. Sedetik kemudian ia ikut berjongkok sambil membantu Kakak kelasnya itu untuk berdiri.

"Lo mau bawa Reyhan kemana? Gak usah sok perhatian deh lo! Ini semua gara-gara lo tau gak!" seru Claudia dengan memberikan tatapan tak sukanya kepada Lisa. Kedua tangannya kini bergerak untuk merebut paksa Reyhan dari bopongan Lisa.

"Minggir! Gue mau bawa Kak Rey ke UKS!" bentak Lisa sambil tetap mempertahankan tubuh Reyhan.

"Berani banget lo bentak gue. Lo lupa? Gue ini senior lo!" seru Claudia menyombongkan diri, tak lupa dengan aura kemarahan yang mulai terlihat dari wajahnya.

"Gue tau, tapi itu gak bisa ngebuat Kakak jadi semena-mena sama gue! Kalau gak suka, Kakak bisa bicara baik-baik sama gue. Gak usah pake cara pengecut gini!"

Plakk!

Sebuah tamparan kini mendarat tepat di pipi mulus Lisa. Siapa lagi pelakunya kalau bukan Claudia. Sementara Reyhan yang melihat kejadian itu mulai menggeram marah. Ia segera melepaskan dirinya dari bopongan Lisa. Perlahan langkahnya mulai berjalan maju mendekat ke arah Claudia.

Tatapan yang begitu menusuk ia berikan kepada Claudia. "Berani banget lo nampar Lisa!"

"Rey, kok kamu belain dia?" tanya Claudia dengan tatapan tak percaya. Ini adalah pertama kalinya ia melihat wajah Reyhan yang begitu emosi.

"Itu bukan urusan lo!" Reyhan hendak beranjak pergi, namun semua itu tertahan oleh Claudia.

"Kamu begitu baik sama dia, emangnya dia siapa kamu?!" tanya Claudia dengan nada keras.

Reyhan tersenyum sambil membalikkan badannya. "Dia pacar gue."

Tiga kata yang keluar dari mulut Reyhan mampu membuat Claudia terkejut, begitu juga dengan pengunjung kantin yang ikut menyaksikan kejadian ini.

"Perlu gue ulangi lagi? Cewek yang ada di sebelah gue ini adalah pacar gue. Siapa yang berani nyentuh dia sedikitpun, gak akan gue maafin!" seru Reyhan dengan sangat lantang.

"Gak mungkin! Kamu bohong kan, Rey? Iyak kan? Aku itu—"

"MANTAN, cuma MANTAN! Lo harusnya ingat wwaku lo pernah mutusin gue dulu. Hubungan kita udah berakhir, jadi jangan pernah gangguin hidup gue lagi!" potong Reyhan cepat, kemudian segera pergi meninggalkan kantin bersama Lisa. Seharusnya ini adalah hari yang paling menyenangkan bagi Reyhan. Namun, kejadian tadi telah merusak segalanya.

Suasana kantin kini kembali ribut dengan suara bisik-bisikan dari segala penjuru kantin. Siapa sangka? Bahwa seorang Reyhan, ketua OSIS SMA Garuda sekaligus Kapten Basket, yang terkenal dengan keramah-tamahannya kini berubah menjadi seseorang yang begitu menyeramkan.

Aku Sahabatmu(Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang