42 | Operasi

138 15 1
                                    

Happy Reading's🌸

"Kamu udah siap, sayang?"

"Udah kok Ma. Lisa ingin cepat sembuh biar gak lama-lama disini terus," jawab Lisa. Sementara Nia yang mendengar perkataan anaknya tersenyum senang.

"Mama yakin kamu pasti sembuh."

"Lo harus sembuh Lis. Entar gue bawa ke Korea deh, ketemu sama suami gue."

"Suami? Emang lo udah nikah, Vin?" tanya Lisa keheranan.

"Lo gak tau sih. Suami gue tu sibuk manggung dimana-mana."

"Paling juga suami khayalannya," ucap Farel tiba-tiba.

"Sirik aja sih lo!"

"Iya deh, Vin. Tapi gue pegang kata-kata lo yang mau bawa gue ke Korea."

"Tenang aja Lis, tapi lo harus sembuh dulu baru gue ajak ke sana."

"Iya, gue pasti sembuh," ucap Lisa dengan senyum manisnya.

"Pada ngomongin apa nih?" tanya Reyhan yang baru saja masuk ke dalam ruangan Lisa.

"Kepo deh lo, ini urusan cewek!"

"Urusan Lisa tu urusan gue juga," ucap Reyhan tak kalah sengit.

"Kalian itu berantem mulu deh," ucap Lisa jengah yang melihat Vina dan Reyhan tak pernah akur.

"Cowok lo tuh!"

"Kok gue sih, lo tuh!"

Tiba-tiba saja pintu ruangan Lisa terbuka dan menampakkan seorang berjas putih. Ia berjalan mendekati Lisa dengan senyum manisnya yang memperlihatkan kedua lesung pipi yang ia miliki.

"Hai Lisa, gimana keadaan kamu?" sapa Dokter Ridwan ramah sambil mengecek keadaan Lisa.

"Baik Dok."

"Operasinya akan diadakan sekitar satu jam lagi, nanti suster yang akan mengantar Lisa ke ruang operasi," ucap Dokter Ridwan kepada Nia dan Gilang.

"Saya mohon lakukan semaksimal mungkin, Dok."

"Baik Bu, saya akan usahakan." kemudian Dokter Ridwan pun keluar. Kini Reyhan mendekat ke arah Lisa dan tanpa aba-aba langsung mencubit kedua pipi pacarnya itu.

"Ihh, apaan sih kak! Sakit tau!" seru Lisa yang berusaha melepaskan kedua tangan Reyhan dari pipinya. Hingga akhirnya tangan Reyhan pun berhasil terlepas.

"Jangan melamun terus dong, entar kesambet baru tau."

"Siapa yang melamun coba?"

"Kamu lah."

"Gak!"

"Pacar aku galak banget sih, senyum dong," bujuk Reyhan.

"Hmm.." Lisa melebarkan bibirnya, berusaha untuk tersenyum.

"Itu mah senyum terpaksa, yang ikhlas dong."

"Nihh.."

Lisa kembali tersenyum. Namun kali ini ia tersenyum dengan manis yang membuatnya menjadi semakin cantik.

"Nah, gini kan cantik," ucap Reyhan sambil mengelus-elus kepala Lisa.

"Kak, aku boleh minta satu permintaan gak?"

"Apapun yang pacar aku minta pasti aku kabulin."

"Aku ingin lihat Dino ada disini sebelum aku operasi."

Perkataan yang keluar dari mulut Lisa membuat Reyhan terkejut, bahkan semua orang yang berada di ruangan itu mendadak menghentikan aktivitasnya. Suasana hening pun langsung menyapa ruangan itu. Hingga salah satu dari mereka memulai untuk membuka pembicaraan.

Aku Sahabatmu(Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang