06| Cerewet dan Bawel✨

504 73 19
                                    

"Jangan lupa ingatkan aku, kita sama-sama saling mengingatkan."

🐻🐻🐻

Seorang pria tampan tengah duduk santai disebuah sofa dengan pandangannya menuju ke arah TV. Seseorang tersebut adalah Dino.

Sehabis mengantarkan sang sahabat pulang, ia menyempatkan diri untuk mampir terlebih dahulu ke rumah Lisa. Apalagi orang tua Lisa sedang tidak berada di rumah, pasti ia akan merasa sangat kesepian. Jadi, Dino memutuskan untuk menemaninya sebentar.

Lisa datang dari arah dapur sambil membawa dua minuman juga beberapa potong kue. Ia meletakkannya di meja dan ikut duduk disamping Dino.

"Wah, ada kue!" seru Dino senang dan mengambil sepotong kue yang telah tersaji lalu memakannya.

"Bi Inah mana?" tanya Dino di sela-sela aktivitas makannya.

"Tadi katanya mau beli sesuatu. Gak tau juga sih beli apaan," jawab Lisa.

"Uhuk! Uhuk! Airr!" seru Dino di sela-sela batuknya. Dengan cepat Lisa memberikan minuman yang dengan cepat langsung dihabiskan oleh Dino.

"Selamat," ucap Dino lega.

"Kalau lagi makan itu ya makan aja, gak usah ngomong. Nanti tersedak," nasehat Lisa. Ditaruhnya gelas yang telah kosong itu di meja. Kemudian ia memakan kue yang dibawanya dari dapur dengan santai.

"Udah tersedak kali, Sa."

"Salah kamu sendiri, kenapa sewot," ucap Lisa dengan judes.

"Aku gak sewot, Sa. Biasa aja," ujar Dino mencoba meyakinkan sang sahabat yang ternyata salah paham dengan perkataannya.

"Yaudah." Lisa memalingkan kepalanya. Tak ingin melihat wajah jelek sahabatnya itu. Sebenarnya Dino memliki wajah yang cukup tampan. Tapi karena saat ini dirinya tengah marah jadi wajah Dino kini terlihat jelek di matanya.

Tak ada respon apapun. Lisa berniat untuk memalingkan kepalanya ke arah Dino. Namun sebelum itu terjadi, ia merasakan ada usapan lembut di atas kepalanya.

"Iya, aku salah. Aku minta maaf. Jangan marah lagi dong sahabat cerewetnya Dino."

Baru saja Lisa merasa senang karena ucapan maaf dari Dino. Tapi perasaan senang itu kembali sirna ketika mendengar kalimat terakhir yang baru saja Dino ucapkan.

"Apaan sih! Jadi aku itu cerewet?" tanya Lisa tak terima. Kini pandangannya telah beralih menghadap ke arah wajah Dino yang tengah tersenyum.

Senyuman itu justru membuat Lisa semakin cemberut sambil menggembungkan kedua pipinya.

"Pipinya gembung amat sih. Jadi gemeessss," ucap Dino sambil mencubit kedua pipi Lisa.

"Ihhh! Dino sakit tauu!" rengek Lisa berusaha melepaskan tangan Dino dari kedua pipinya.

"Siapa suruh pipinya di gembung-gembungin, kan jadi gemess."

"Dino lepasin ih!" teriak Lisa yang masih berusaha menarik tangan Dino.

Hingga akhirnya tangan Dino pun berhasil terlepas. Lisa memegang kedua pipinya yang masih terasa sakit sekaligus memerah akibat ulah Dino. Dino hanya terkekeh pelan sambil menggeleng-gelengkan kepalanya melihat Lisa yang semakin cemberut.

"Enak ya, cubit-cubit pipi orang sembarangan. Kamu pikir gak sakit apa!" seru Lisa dengan super judes.

"Iya-iya, aku minta maaf lagi." Dino melihat ke arah jam tangannya,"Kalau gitu aku pulang dulu."

"Cepat amat." Terlihat raut wajah sedih Lisa.

"Aku tau kalau kamu kangen sama aku, tapi Bunda sendiri di rumah. Nanti kangennya di chat aja ya," ucap Dino yang lagi-lagi mengusap kepala Lisa gemas.

"Siapa yang kangen coba! Pulang gih sono," usir Lisa.

"Dih, ngusir. Yaudah deh aku pergi aja."

"Yaudah pergi aja!" teriak Lisa. Selangkah menuju pintu keluar rumah, Dino berbalik arah. Ia melangkahkan kaki kembali mendekat kepada Lisa.

"Ngapain ba-"

"Aku lupa. Besok harus bangun pagi, aku jemput, pakaian rapi, jangan lupa sarapan ya. Jangan lupa ingatkan aku, kita sama-sama saling mengingatkan," ucap Dino cepat. Jangan lupakan tangan kanannya yang masih setia untuk mencubit pipi kanan Lisa dari tadi.

"Iya-iya bawel," jawab Lisa sambil menepis tangan Dino dari pipinya.

🐻🐻🐻

Lisa tengah berbaring di ranjangnya sambil membaca sebuah novel. Salah satu yang ia sukai di dunia ini adalah novel. Koleksi novelnya kini sudah sangat banyak dan akan terus bertambah jika ia mengetahui ada novel keluaran terbaru.

Hingga getaran dari ponsel Lisa membuatnya menoleh dan mengambil benda tersebut.

Siapa sih! Ganggu aja, batin Lisa.

Ia sangat tidak suka jika ada seseorang yang mengganggu dirinya pada saat membaca novel. Setelah dilihat, ternyata suara getaran itu berasal dari notifikasi Line yang masuk dan sialnya ia lupa untuk mematikan data selular ponselnya. Dengan malas ia membuka notifikasi itu dan terteralah nama sahabatnya, Vina.

| Lisaa!

Knpa |

| Gmna? Lo udh buka belum kotak dri kak reyhan?


Lisa baru teringat tentang kotak pemberian Reyhan tadi siang. Rasa penasaran pun mulai menyelimuti dirinya karena ia memang belum melihat isi dari kotak tersebut.

Lisa turun dari ranjang lalu beranjak mengambil kotak pemberian Reyhan di dalam tasnya. Ketika ia membukanya ternyata disana terdalat sebuah gelang. Menurutnya gelang ini sangatlah cantik dan imut. Ukurannya yang tidak terlalu besar ditambah dengan gambar bunga mawar yang menjadi hiasan gelang tersebut. Sungguh merupakan suatu kebetulan karena Lisa sangat menyukai bunga mawar.

Getaran yang tak henti-henti dari ponselnya membuat perhatian Lisa teralihkan. Ia sudah mengetahui darimana semua notifikasi tersebut berasal.

| Lis
| Lis
| Lis
| Kacang banget
| Read dong!
| Apa isinya?
| Apa
| Apaa
| Apaaa
| Woii

Niat banget ni anak ngespam gue, batin Lisa.

Brisik! |

| Isinya apaan?
Gue kepooo

GELANG |

Setelah membalas pesan dari Vina, Lisa segera meletakkan ponselnya di nakas dan tak lupa untuk mematikan data selularnya. Menutup kedua matanya untuk segera pergi menuju alam mimpi.

🐻🐻🐻

Kali ini Lisa sengaja untuk bangun lebih awal. Selain tak ingin terlambat dihari pertamanya sekolah, juga dikarenakan perintah dari sahabat bawelnya.

"Din, udah lama nunggu?"

"Gak kok baru sampai. Udah sarapan?" tanya Dino balik.

"Sudah."

"Bagus. Nih pakai helmnya," ucap Dino senang sambil memberikan sebuah helm pada Lisa.

Lisa segera memakai helm itu dan naik ke motor Dino. Mereka pun pergi meninggalkan pekarangan rumah Lisa. Sesampainya di sekolah, mereka berjalan bersama melewati koridor sekolah. Hanya ada beberapa siswa yang terlihat karena ini masih terlalu awal untuk berada di sekolah.

"Sa, aku ke kelas dulu ya," ucap Dino ketika mereka sudah sampai di depan kelas Lisa.

"Iya, istirahat nanti aku-"

"Lisa!" Perkataan Lisa terpotong oleh teriakan seseorang dan seseorang itu kini tengah berlari mendekat ke arah mereka berdua.

Tbc.
Vote and coment❤

Aku Sahabatmu(Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang