31| Taman✨

147 12 1
                                    

"Kamu lucu kalau lagi blushing"

🐻🐻🐻

Dua hari telah berlalu semenjak kejadian Lisa mengetahui tentang penyakit yang dialaminya. Kini gadis cantik itu tiba-tiba saja seperti memiliki seorang bodyguard yang selalu setia menemaninya kemanapun ia pergi. Jangan tanyakan orang itu siapa, tentunya adalah Reyhan si ketua osis yang super duper tampan. Bahkan ketika cowok itu tengah memiliki urusan penting seperti halnya rapat osis atau pun ekskul basket, ia akan menitipkannya kepada Claudia dan juga Vina.

Sebenarnya, tanpa disuruh pun Vina akan selalu menjaga Lisa yang merupakan sahabat sejatinya itu. Namun entah kenapa, saat ini Reyhan terlihat jauh lebih perhatian dan peduli dibandingkan dengan dirinya sendiri. Vina sempat merasa kesal karena kehadiran Reyhan membuatnya tidak dapat dengan leluasa dekat atau bahkan berbicara dengan sahabatnya. Namun, mau bagaimana pun semua yang dilakukan oleh kakak kelasnya itu juga demi kesehatan Lisa dan dia harus bisa memaklumi itu. Apalagi kakak kelasnya itu sudah sangat bucin kepada sahabatnya ini. Sebagai seseorang yang memiliki hati sebaik malaikat, dirinya hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk hubungan mereka ke depannya.

Sementara Claudia, kakak kelasnya itu juga telah sepenuhnya berubah. Kini ia telah menjadi pribadi yang lebih baik dan begitu peduli terhadap Lisa. Bahkan Claudia tak akan segan-segan untuk melaporkan kepada guru jika dirinya melihat Lisa yang tengah terluka atau mendapatkan perilaku bullying oleh siswa yang lain.

Melihat hal itu, membuat Lisa merasa begitu bersyukur karena ia masih dikelilingi oleh orang-orang yang peduli terhadapnya. Sebenarnya ia sempat berpikir kalau dirinya akan dijauhi oleh teman satu sekolahnya. Yah, siapa juga yang mau berteman dengan orang berpenyakitan seperti dirinya. Namun, semua pikiran-pikiran buruk itu kini telah pergi menghilang ketika ia melihat banyak teman-temannya yang peduli dan juga perhatian terhadapnya.

Setidaknya gue bisa menghabiskan banyak waktu bareng semuanya teman-teman disisa umur gue, batin Lisa tersenyum tulus.

"Mau langsung pulang atau jalan-jalan dulu?" tanya Reyhan pada Lisa. Jam sekolah telah usai sejak lima belas menit yang lalu. Kini mereka tengah berada di parkiran sekolah, dengan posisi Lisa yang telah terduduk manis di bagian belakang jok motor Reyhan.

"Pulang aja deh." Setelah berpikir cukup lama, akhirnya Lisa memberikan keputusannya.

"Oke, kita jalan-jalan," ucap Reyhan mantap sambil menyalakan mesin motornya.

"Kan tadi gue bilang pulang, kok malah jalan-jalan sih?" tanya Lisa dengan ekspresi bingung. Kakak kelasnya ini sungguh aneh.

"Gue cuma nanya doang, belum tentu kan jawaban lo bakalan gue turutin." Reyhan memandang Lisa dengan senyum jahilnya, sementara Lisa hanya bisa memasang ekspresi sebal. Untuk apa bertanya jika ujung-ujungnya malah memutuskan sendiri. Untung saja seseorang yang ada di depannya saat ini adalah Reyhan, kakak kelasnya. Jika bukan, dirinya tidak akan segan-segan lagi untuk membuangnya jauh ke Pluto, hingga tidak ada lagi spesies menyebalkan seperti Reyhan.

"Tau gitu gak usah nanya," ucap Liss akhirnya kelewat jutek. Seketika moodnya berubah menjadi buruk.

Mendengar penuturan dari Lisa membuat Reyhan terkikik geli menahan tawanya. Ia kembali membalikkan wajahnya sambil mengangkat salah satu tangannya untuk menjepit hidung mungil Lisa dengan gemas, hingga membuat si empunya hidung mengaduh kesakitan.

"Gak usah jutek gitu, makin jelek tau gak," tukas Reyhan menasehati.

"Aduh, hidung gue! Lepasin!!"

Lisa mengaduh kesakitan sambil terus memukul-mukul salah satu tangan Reyhan yang masih setia menjepit hidungnya. Hingga dengan sekali tarikan, akhirnya tangan besar itu berhasil terlepas dari hidungnya secara paksa. Hal itu tentu saja membuat hidungnya menjadi merah.

Aku Sahabatmu(Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang