PROLOG

16K 1.4K 962
                                    

"Saya mencintai kamu."

Seorang gadis hanya bisa menunduk dalam, tanpa ada niatan untuk bersuara.

"Saya mencintai kamu," Suara berat itu terdengar lagi. "Kamu dengar? Saya mencintai kamu."

"Gak, gak boleh!" Gadis itu berseru cepat, mendongak menatap pemuda yang berdiri menjulang di hadapannya dengan air mata berlinang. "Kamu gak boleh mencintai saya, gak!"

"Kenapa?" Suara parau terdengar.

Membisu untuk sesaat. "Ka-karena saya tidak mencintai kamu,"

Senyum kecut terukir di rahang kokoh sosok jangkung itu, "Jangan kamu menyiksa hati kamu sendiri. Jangan bohongin dia." Digenggamnya erat tangan gadis dengan tubuh yang kini terisak pilu.

"Kamu salah, cinta kamu salah, salah!"

"Saya tidak salah, begitupula dengan cinta!" Bernada mantap, pemuda itu menolak. "Jika kamu ingin menyalahkan siapa yang salah disini, jawabannya adalah hati. Hati saya yang salah, salah karena udah sembarangan berlabuh! Apalagi berlabuh ditempat yang gak pernah ada harapan."

"Bisa saya meminta satu hal sama kamu? Hapus semua rasa cinta kamu, saya mohon."

Terlepas sudah genggaman yang tercipta sepersekian detik itu. Memejamkan sekejap matanya yang terasa perih, pemuda itu kembali berucap "Jikalau menghapus cinta semudah menghapus coretan pensil, maka akan saya lakukan. Tapi sayangnya, ini semua tidak semudah itu. Cinta selalu berkaitan erat dengan yang namanya hati, dan hati saya memilih kamu--" Tanpa bisa dihalau kehadirannya, setetes kristal bening dengan begitu sempurna jatuh begitu saja memabasahi pipinya.

"--maaf... hanya sepatah kata itu yang bisa terucap dari bibir yang tidak bisa mengabulkan keinginan kamu itu. Saya tidak bisa menghapus cinta saya untuk kamu, kecuali-- kecuali Tuhan sudah mengambil rasa yang ditinggalkannya di hati saya ini."

Bersama hati terlukanya, pemuda rapuh itu berlalu begitu saja. Meninggalkan gadis yang kini menyeluruh, menatap kepergiannya dengan sendu.

***

Hai...
Ini cerita saya yang pertama.

Happy Reading ^ ^

"Terima Kasih" terucap dari saya kepada kalian yang telah membaca cerita ini hingga akhir...  ~ann-hujan~

NADARAJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang