Kamu bertanya tentang,
bagaimana jikalau kamu pergi dari hidup saya?
Maka, ada 3 kata sebagai jawabannya...
Saya . akan . mati---
SENYUM cerah dengan begitu indahnya terbentang di paras cantik seorang gadis yang baru saja bangun dari bunga tidur panjangnya.
Otak pintar Dara tanpa perintah memutar kembali, dengan sendirinya... pada memori manis yang terekam waktu semalam.
Memori manis apalagi yang dimaksud jika bukan rentetan lika-liku peroses perjalanan ciuman dahsyat yang menimpannya--? Dengan sang tokoh utama tentunya, Raja.
Dalam diam, jemari lentik Dara itu menyentuh ringan bibir merekahya sendiri. Kedutan lengkung yang tercipta pun semakin menjadi saja...
Astaga, sampai saat ini turunan hawa tersebut masih saja teriang dengan semua peristiwa memabukkan itu!
Sepertinya Raja telah berhasil menularkan sedikit virus mesumnya--
Menggeleng bertubi. "Oh, tidak...! Dara, segeralah enyahkan bayangan ciuman itu dari otakmu!" Titah Dara pada sanubarinya sendiri.
Melihat sang surya yang rupanya semakin meninggi dari balik jendela, membuat gadis itu buru-buru beranjak dari kasur dan segera melenggang menuju kamar mandi-- ditemani dengan handuk menggelantung... yang sempat ditarik olehnya, kilat.
Tok... Tok... Tok...
Keheningan pagi yang semula tercipta seketika harus terpecah tak disangka, saat sebuah ketukan di luar pintu terdengar.
"Ya, sebentar--" Mauren menyahut.
Wanita cantik itupun bergegas segera, meninggalkan begitu saja sapu ijuk yang sedari tadi menemani aksi menyapunya.
"Siapa...?" Saat pintu terbuka, detik itu juga raga Mawar mematung. Rasa terkejut menghampiri tubuhnya tak disangka-- tak lama kemudian, segaris lengkung indah bertengger di parasnya lantaran rasa bahagia yang turut pula hadir membuncah. "Mauren... kamu kemari?"
Tanpa permisi, Mauren langsung menerobos masuk ke dalam dengan kadar kesopanan yang tentu dibawah rata-rata... Tak ayal, itu membuat Mawar sedikit tersenggol karena surungan tak terduga yang diciptakan wanita modis tesebut.
"Si-silahkan duduk, maaf-- rumahnya kecil." Sang pemilik rumah mempersilahkan.
Mauren hanya membisu tak merespon. Dalam diam ia melangkah menuju bufet yang sudah menarik seluruh perhatiannya.
Membelak--
Tatapan tak percaya sontak saja memancar dari manik indah Mauren, saat melihat potret dua insan berbalutkan baju pengantin... yang terlihat tengah direndung kebahagiaan melimpah-- Terbukti dengan terukirnya senyum lebar di wajah keduanya.
"Jadi benar..." Melirih, bernadakan parau. Lalu beralih menatap Mawar, "... kau menikah dengan Genan?"
Memejamkan matanya dalam, untuk sejenak. "Ya-- tapi, kami telah bercerai." Ujar Mawar.
PLAK...!
"Brengsek! Kau benar-benar brengsek Mawar!" Mencerca penuh emosi-- "Kau telah merebut kebahagiaan yang seharusnya beralamatkan untukku... Dan kini, cinta yang ku pikir telah hilang meninggalkanku, ternyata kau adalah dalang perenggutnya! Apa salahku Mawar? Apa sialan?!"
"Dengarkan aku..." Berusaha menjangkau jemari Mauren, yang sayang-- langsung ditepis kasar oleh sang empunya. "Kumohon dengarkan aku dulu..." Pinta Mawar, melemah.
Mauren diam.
"Jujur, aku tidak pernah mengira sebelumnya jika kamu mencintai Genan... sungguh. Aku tak pernah tau--"
KAMU SEDANG MEMBACA
NADARAJA
Teen Fiction[ T e e n F i c t i o n ] High Rank# 9 in Raja Cinta itu hati yang merasa, bukan raga. -RAJA- Kamu bisa cintai orang lain, jangan saya. -DARA- Seputar kisah cinta yang mana dihadapkan dengan sepasang hati yang saling bertolak belakang. Satu memili...