-Apapun saya lakukan untuk kamu, apalagi mengingat saya yang bermuka tembok-
---
SEBUAH paper bag terulur di depan Dara, dimana sang empunya tangan terlihat tengah mengukir senyuman tulus sempurnanya...Raja.
"I-ini apa?"
"Lo buka aja Dar" Sebuah rok baru, dapat dilihat dari label yang masih melekat merupakan isi dari paper bag itu. Rok yang memenuhi standart seorang siswi SMA tentunya.
"Buat lo, lo pake ya. Semoga gak kebesaran, apalagi kekecilan. Gue asal beli soalnya"
Dara mematung. Raja yang membelikannya? Sungguh tak terbayang. Apa yang orang fikirkan kiranya saat ada seorang cowok seperti Raja membeli sebuah rok cewek? Apa kata mereka? Raja malu pasti, bagaimana mungkin Raja melakukan ini semua hanya demi dirinya?
"Lo tenang aja, gue sama sekali gak malu kok waktu beli ini" Raja berucap seakan tau apa yang tengah ada di dalam otak cantik Dara "Muka tembok mah, kaya gue gini Dar" Raja terkekeh.
Dara menatap Raja dalam, seakan menyelami manik hazel di depannya ini "Kenapa lo lakuin ini semua?" Lirihnya.
"Apapun gue lakuin buat lo Dar, apalagi cuma hal kecil kaya gini" Diacaknya rambut panjang Dara dengan gemas. "Ya udah gue cabut dulu ya, mau ke rooftop. Nanggung kalo balik kelas, bentar lagi bel pulang juga" Raja pun melongos pergi
"Raja...makasih" Tanpa menoleh Raja mengacungkan jempol tangannya tinggi ke udara. Lalu melanjutkan langkah kakinya berlalu, hingga menghilanglah sosok tinggi menjulangnya.
Ke rooftop tanpa sebatang rokok, kurang lengkap rasanya bagi Raja. Dinyalaknnya alat pematik yang selalu mendekam di saku celannya, guna menghidupkan sang rokok yang sudah bertengger indah di bibirnya.
Raja menghisap dalam-dalam rokoknya dengan mata terpejam, menikmati setiap sensasinya sebelum berhembus keluar... terbang, berbaur dengan angin.
Suara khas notifikasi Whats App terdengar, membuat mata Raja yang baru beberapa detik tertutup itu sontak terbuka. Di layar ponselnya tertera sebuah pesan dari grup D'COWOK TAMPAN YANG RUAPAWAN TERBANG DI AWAN.
Eidan berulah lagi...
Eidan Lakmano "Lo dimana Ja? Lama banget baliknya?"
Raja Enzajendra "Kangen?"
Berani taruhan, Raja jamin mata Eidan saat ini pasti tengah berbinar memuakkan.
Eidan Lakmao "Banget sayang, bahkan kekangenan aku ini sampai gak bisa diungkapin dengan kata-kata. Saking kangennya"
Joantara Bagra "Ja, dimanapun lo berada. Balik gih, buruan ke kelas"
Raja Enzajendra "Males, lagi asyik ngerokok gue. Lo pada belajar aja sana yang rajin"
Radga Alzan "Lagi asyik ngerokok? Di rooftop lo ya?"
Raja Enzajendra "Hem"
Usai itu, Raja memasukkan benda pipih pintarnya ke dalam saku. Pasalnya jika ia melanjutkan obrolan ini, pasti akan lama jadinya dan otomatis teman-temannya tidak fokus pada materi kelas. Raja tidak mau itu.
Selang beberapa menit kemudian, bel pulang berbunyi. Putung rokoknya yang masih tinggal setengah pun dibuangnya begitu saja, tak lupa dengan menginjaknya terlebih dulu menggunakan sepatu. Hingga tak ada lagi percikan api yang merah menyala, selaku sumber asal muasal terciptanya sang asap. Lalu dengan gontai ia melenggang pergi.
Di parkiran Raja mengulum senyum lebar, ketiga temannya sudah terlihat duduk manis di atas motor... menunggu kedatangan batang hidungnya pasti.
"Tas lo Ja" Raja menangkap cepat tasnya yang melambung bebas di udara, dari Radga.
KAMU SEDANG MEMBACA
NADARAJA
Teen Fiction[ T e e n F i c t i o n ] High Rank# 9 in Raja Cinta itu hati yang merasa, bukan raga. -RAJA- Kamu bisa cintai orang lain, jangan saya. -DARA- Seputar kisah cinta yang mana dihadapkan dengan sepasang hati yang saling bertolak belakang. Satu memili...