NADARAJA-9

4.6K 489 123
                                    

-Saya sakit melihat sikap kamu, tapi kamu lebih sakit karena sikap saya-

---

"KITA cariin sampai ke lobang WC juga, taunya lo disini" Eidan membeo, membuat Raja yang tengah menikmati setiap hembusan asap rokok yang keluar dari mulutnya menghela napas.

"Lo lebay banget sih. Segala lobang WC pake di bawa" Sahut Joan.

Radga mengeluarkan rokok dari saku celananya "Ja, pematik lo mana? Gue pinjem" Dengan cepat ia menangkap alat penghasil api yang sepersekian detik melayang diudara, menuju kearahnya.

"Mendadak gue juga pingin ngerokok, minta dong Ga" Joan mengadahkan tangannya.

Radga menggeleng "Gue cuma ada satu"

"Hahaha..." Eidan terkekeh puas, suaranya menggema di langit rooftop "Gak modal banget sih lo jadi cowok Jo"

"Sialan! Suka-suka lah"

"Gue punya nih sebungkus" Mata Joan sontak berbinar ria menatap Eidan, lebih tepatnya pada tangannya-- dimana sebungkus rokok tergenggam sempurna disana.

"Gue minta satu" Pekiknya girang.

"Ogah. Kalo mau paruhan. Sebatang, kita bagi dua...gimana?" Tawar si Eidan, yang berkapasitas minim otak itu.

"Gila ya lo. Emang bisa, apa?"

"Kalo gak mau ya udah" Eidan berucap acuh.

"Lo perhitungan banget sih. Minta satu napa"

"Setengah kalo mau"

"Dasar medit"

"Jo" Raja melempar bungkus rokoknya yang dengan sigap ditangkap oleh Joan. "Bangsat, kenapa gak bilang dari tadi kalo lo punya Ja? Tau gitu, ogah gue ngemis kaya gitu ke Edan"

"Lo-nya yang gak minta ke gue" Sahut ketus Raja.

Joan menggaruk tengkuknya "Iya juga sih"

"Eh, Ja btw si Andra kemarin gak ngapa-ngapain lo 'kan?" Tanya Radga

"Awas aja kalo sampai dia macem-macem"

"Ada urusan apa sih lo kemarin Ja"

Raja membuang napas kasar "Kalian semua bener. Dara itu cewek baik-baik, gue udah salah paham sama dia. Andra udah ceritain semua kebenarannya"

"Kebenaran apa?"

Raja bungkam, ia rasa teman-temannya tak perlu tahu menahu tentang cerita yang sebenarnya. Andra benar, kehidupan Dara tidak untuk diumbar-umbar. "Kebenaran yang pada intinya, Dara itu gak seperti apa yang gue bayangin"

"Tuh kan, gue bilang juga apa" Joan menyaut.

"Nasi udah jadi bubur dan buburnya udah jadi basi" Eidan mulai dengan ucapan sulit dicernanya "Semua murid di sekolah ini udah cap Dara sebagai cewek gak bener Ja, gue saranin lo buru-buru minta maaf deh"

"Iya Ja, gue kasihan sama dia" Timpal Radga

"Tapi gue rasa, lo bakalan sulit buat dapetin maaf dari dia. Secara menurut gue lo udah keterlaluan Ja" Ucap Joan.

Lo bener Jo, dan gue bakalan usaha mati-matian buat dapetin maaf dari Dara.

"Gue juga lagi usaha" Raja menyaut.

***

"Buka buku kalian halaman 21" Entah makan apa guru Sejarah yang satu ini. Baru juga masuk usai bel berakhirnya waktu istirahat, main langsung pelajaran saja!

NADARAJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang