dua

10.5K 1.2K 22
                                    

“Haahh”

Seorang gadis baru saja datang dan duduk bergabung dengan teman-temannya dimeja kantin, ia menghela nafas berat dan langsung menidurkan kepalanya diatas meja—membuat perhatian seluruh temannya tertuju pada dirinya.

“Rey, lo kenapa? Lo diapain pak Leeteuk?” Tanya Sohye.

“Gara gara si Ong Ong itu gua jadi dihukum anjir,” –Reyna

“Oh Ong anak IPS 1 yang rada ndeso itu ya?” –Chengxiao

“tapi dia ganteng Rey, hehe,” kata Roa sembari menyengir lebar bila memikirkan wajah tampan Ong.

“yeuu dasar lo, cogan mulu dikepala lo, temen lo nih kena masalah gara gara dia,” kata Sohye membela Reyna.

“Emang lo dilaporin apa sih?” –Chengxiao

“Gua ketauan ngerokok dan dia nge poto gua,” jawab Reyna sembari mengacak rambutnya frustasi
Chengxiao menghela nafas kesal dan tangannya mengepal

“wah, harus kita beri pelajaran ini,”

Reyna merebut es teh yang diminum Sohye sambil mengangguk angguk menyetujui ide Chengxiao tersebut.

“baru aja gua mikirnya kayak gitu, emang bespren gua dah lu,” Reyna dan Chengxiao lantas saling berjabat tangan ala anak pramuka dengan sangat bangga karena mempunyai pemikiran yang sama.

Reyna, Sohye, Chengxiao dan Roa berjalan ke lantai dua sembari membawa es masing masing karena mereka dari kantin, dan mereka semua kompak minum es nutrisari.

Yang sibuk minum sama makan tuh si Roa yang tadi memang sempet beli cilok.

Dan kebetulan mereka lewat depan lab komputer.

“eh eh, didalem ada Jisung, berarti ada anak IPS 1 nih di dalam,” kata Bona sembari mengintip lewat jendela dan mengenali beberapa orang dari kelas IPS 1 yang ada didalam ruangan ber-AC tersebut.

“berarti yang Ong Ong itu didalem dong?” –Chengxiao

Sebuah seringaian tiba-tiba terukir di bibir tipis Reyna, karena Ide cemerlang yang tiba-tiba terbesit dipikirannya.

“gaes kayaknya gua dapet ide deh buat ngerjain Ong,” kata Reyna sembari melipat kedua lengannya didepan dada.

Chengxiao, Sohye dan Roa kini menatap Reyna dengan tatapan ingin tau yang sangat besar.

“eh? Gimana gimana?”

Reyna tersenyum “caranya…”

Dear Daniel ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang