Di sekolah Reyna merasa tak semangat sama sekali, padahal males banget hari ini turun-tapi kalo mamanya udah teriak dia paling takut dan terpaksa turun.
"anjeng gua lupa bawa topi," ringis Reyna kesal-ia lupa kalo hari ini adalah senin dan tadi pagi ia terburu untuk memasukan perlengkapan sekolahnya.
"kok bisa lupa sih Rey?" Tanya Sohye
"tau dah semalem gua mimpi eek, pantes rasanya ada yang kurang," iya, si Reyna ini paling percaya ama mitos yang katanya kalo mimpi eek bakal ada yang kelupaan atau hilang.
"mampus lo hari ini kan hari razia," kata Chengxiao.
Reyna jadi tambah gusar, rasanya pengen kabur aja dari sini.
Tapi udah telat, lapangan udah penuh dan bunyi peluit pak Shindong sudah terdengar-udah kayak tiupan sangkakala di telinga Reyna.
"Ayo! Ayo yang gapake topi maju kedepan! Gausah dikasih tau langsung maju! Tau diri aja!" ucap pak Shindong
"Reynaaa~" panggil Sohye mendramatisir karena Reyna kena gusur dan maju kedepan.
Bangke sial banget dah gua hari ini batin Reyna.
Upacara sudah setengah beerjalan dan matahari semakin naik keatas, Pembina upacara mulai memberikan pidato nya dan pada saat itu lah Reyna mulai sedikit pusing.
"duh puyeng pala gua," ucap Reyna memegangi kepalanya.
"Rey lo gapapa?" Tanya Somi yang ada disebelahnya
"gatau pala gua pusing,"
"bibir lo juga pucet loh Rey, panggilin pmr ya?" ucap Somi
"enggak gau-"
"WOII PMR ADA YANG PINGSAANN"
Somi langsung teriak paling kencang dan heboh.
Reyna perlahan membuka matanya ketika merasa ada bebauan nyengat seperti minyak kayu putih didepan hidungnya dan sesuatu menggenggam tangannya.
"Rey.."
Reyna.."
Samar samar ia mendengar suara, penglihatannya lama lama semakin jelas dan ia melihat beberapa wajah teman nya yang menatap khawatir.
Dan terlebih lagi ada Daniel disana yang setia menggenggam tangannya.
"Reyna, lo gapapa?" Tanya Daniel khawatir, Reyna Cuma ngegumam gajelas
"gua dimana ini? Alam baka?"
"lo di UKS bego," ucap Jisung
"ck, lo ga sarapan lagi ya?" ucap Sohye khawatir
"kebiasaan nih ga sarapan," -Chengxiao
"nih karena gua baik gua beliin susu ultra," ucap Sungwoon sembari memberikan susu ultra coklat yang ia beli.
"lo kok bisa gak sarapan sih," Tanya Daniel sambil mengusap pipi Reyna.
Terlihat jelas dari semua yang ada diruangan itu Daniel yang paling khawatir.
Setelah sekitar 10 menitan satu persatu anak sepiteng dan teman Reyna mulai pergi meninggalkan UKS dan sekarang hanya menyisakan Daniel.
"lo gak pergi juga? Pelajaran udah dimulai lo," ucap Reyna yang masih berbaring.
Daniel juga masih menggenggam tangannya-seolah enggan untuk melepaskan tangan mungil itu.
"Enggak gua mau disini aja, mo bolos,nemenin elo,"
Reyna Cuma mendecih "ngapain juga lo peduliin gua, urusin sana tuh siapa namanya? Wak doyeon?"
"tuhkan dibahas lagi, gua gak cinta sama Doyeon Rey. Gua cinta nya ama elo,"
"gak cinta kok bisa sampe jebol," celetuk Reyna.
"kan lo tau gua gimana, gua memang nakal, tapi gu gak nyangka dia bakal hamil," ucap Daniel berusaha menjelaskan
"halah, memang dasarnya lo brengsek," setelah mengucapkan kata kata sarkas itu Reyna langsung membalikkan tubuhnya dan menutupi seluruh tubuhnya hingga atas kepala dengan selimut.
"Rey.." panggil Daniel lirih
"sana pergi, gua gamau lo disini!" ucap Reyna dibalik selimutnya
"gua bakal terus merjuangin elo," kata Daniel sebelum pergi meninggalkan UKS
Dan Daniel tidak tau kalau Reyna menangis dibalik selimutnya dan berusaha sebisa mungkin untuk menahan isakannya agar tak terdengar olehnya.
Kok jadi melow gini:(
Btw
Mampir work yuk guys, ada yg baru nih.
Donghan biased atau MinhyunxBona shipper ayoo sinii
y x g kuy
Vommentnya yaawnn:3
Biar semangat akunya:3
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Daniel ✔
FanfictionTeruntuk Daniel si pencuri hati #15 on shortstory 16/11/2017 🔞💦 ©2017 kidkad