Vommentnya gaesqu
.
.
.
.
.
.
.
.Terik matahari menerobos masuk melewati jendela nya membuat silau.
Reyna membuka mata dengan perlahan. Keningnya berkerut.
Kepalanya terasa sangat berat dan pening. Rasanya tak sanggup untuk berdiri.
“uh,” ia mengerang sambil mengubah posisi tidurnya menjadi sedikit lebih nyaman.
Hp nya berdering dengan bising. Ia menutup telinganya erat erat karena merasa terganggu.
Tapi usahanya itu tidak mengubah apapun, tetap saja ia tak bisa kembali tidur. Akhirnya ia menyerah dan menjawab telpon yang sudah masuk pagi pagi begini.
“halo?” suaranya berdengung dan terdengar serak. Tenggorokannya terasa sangat kering dan perutnya mual.
“kamu sudah bangun?”
“ha? iya baru aja,”
“Rey, aku ganyangka kamu semalam bakal kayak gitu,”
Reyna mengerutkan keningnya “kayak gitu gimana nyun?”
“aku gak nyangka ternyata kamu belum ngelupain dia, gimana? Enak ciuman nya semalam?”
Minhyun tidak pernah menggunakan nada menghakimi seperti ini sebelumnya.
“ha? apa? Woi nyun kenap—“
Tut.
Sambungan itu terputus dan sampai sepuluh menit kedepan, Reyna berusaha mengumpulkan kesadarannya. Mengingat kejadian semalam.
Ia pergi ke acara makan malam sama Minhyun, lalu Minhyun sibuk mengobrol.
Ia merasa terkacangi dan memilih minum sendirian di sudut ruangan.
Lalu apa? Ia sedikit mabuk dan pergi ke balkon sendirian.
Lalu…
Ia bangun seketika dari posisi tidurnnya.
Hanya halusinasi pasti, Reyna berusaha meyakinkan dirinya.
Reyna menelan ludah.Tenggorokannya terasa panas seperti terbakar.
Itu bukan Daniel, ga mungkin itu Daniel! Batinnya yakin.
🐸🐸🐸
“woi! Nyel!” panggil Jisung
“apaan?” Tanya Daniel ketus sembari meneguk bir dingin nya.
“lo semalem ketemu Reyna ya? Terus lo ciuman?” ucap Jisung blak blakan.
Daniel hampir saja tersedak mendengar kata kata Jisung barusan.
“tau darimana lo njing?”
“sepupu lo si beler,”
Yongguk sialan batin Daniel.
“ih ih kok bisa lo ciuman sama Reyna? Certain dong, lo berantem gak sama Minhyun si anak sekolah sebelah?” Tanya Jisung bertubi tubi—udah kebiasaan memang gak pernah selow.
Daniel berusaha menghindar dari pertanyaan itu dan mendorong dorong Jisung yang berusaha menempel padanya.
“hellaw ma friendz,” Daniel dan Jisung menoeh dan mendapati seorang pria dengan badan bak model melambaikan tangannya disampingnya ada pria bergingsul dengan kantung mata yang tebal dan seorang pria mungil yang sekarang sudah agak tinggi.
“eh Ong! Sungwoon! Woojin! Mau denger gossip baru gak?...”
“… teman kita yang sudah punya anak ini ciuman sama mantan nya semalam loh!” Jisung mulai ber koar ria—dengan cepat Daniel membungkam mulutnya dan ngetekin dia.
“EH APAAN, SERIUSAN DEMI APA,” –Ong
“WE GILA LO DOYEON DIKEMANAIN,” –Woojin
“CINTAKU BERSEMI DI MUSIM CERI,” –Sungwoon
Anak anak sepiteng langsung heboh. Kafe yang semulanya tenang langsung menjadi gaduh ketika kelima sahabat itu berkumpul.
“ceritain njirr, gila lo,” --Ong
“ceritain dong kalo aja bisa gua pake, capek gua ngurus anak mulu, kena omel sohye mulu juga,” –Woojin
“semalem kan gua sama Yongguk ke acara makan malam antar perusahaan gitu sama papa juga. Dan gua juga gatau kenapa bisa ketemu Reyna disana lagi minum anggur di balkon, dan kayaknya dia mabok deh,”
“terus terus?” Tanya Sungwoon penasaran
“gua sih Cuma meluk doang, terus dia nyipok gua duluan gitu,”
“eanjirr” –Ong
“plesbek langsung euy,” –Woojin
“lo ga ketemu Minhyun apa?” Tanya Jisung
Daniel diam, ia mengambil jeda dengan meneguk bir nya sekali lagi
“ketemu, terus dia marah sama gua,”
“mampos lo, calon bini nya orang pake diembat segala sih,” –Jisung
“ha? bini nya orang? Reyna udah sah jadi bini nya siapa?” –Ong
“ck, lo kebanyakan pemotretan sih, jadi ketinggalan berita kan,” Woojin menoyor kepala Ong seenak udel.
“Reyna kan mau nikah sama si anak futsal sekolah sebelah,” ujar Sungwoon
“soalnya kemaren gua ketemu dia disekolahan pas lagi ngelatih basket, gua hampir keceplosan ngomongin soal Daniel. Gua bilang aja si Daniel gaada kabar, padahal mah kita nongki mulu tiap hari,”
“ha? siapa?” Ong masih gak mudeng.
“Minhyun bego,” ucap Woojin gemes pengen nampar.
“HAH?!” –Ong
“jadi gimana? Lo diundang gak ntar?” Tanya Jisung
“gua diundang laa, kan bini gua sahabat porever nya Reyna,” –Woojin
“bukan elo ogeb, tapi Daniel” –Jisung
Daniel menghela nafas
“gatau deh, ngapain juga mantan ngeundang mantan? Gua juga nikah gak ngundang dia kemaren,”
Ada sejarahnya ntar kenapa gingsul beranak duluan wekaweka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Daniel ✔
FanfictionTeruntuk Daniel si pencuri hati #15 on shortstory 16/11/2017 🔞💦 ©2017 kidkad