1. Seulgi, Kasur yang Basah dan Bola Basket

12.3K 564 47
                                    

"Kak Seul.. bangun woy.. Seul!" Lami mengguncang tubuh Seulgi, kakaknya ini paling susah kalau dibangunin.

Seulgi tetap tak bergeming, Lami menggaruk kepalanya bingung harus pake cara ape lagi buat ngebangunin kakaknya yang satu ini.

Dia pun menyerah, dan keluar dari kamar Seulgi.
"Emak! Mak! Kak Seulgi nya ngga bangun-bangun tuh"

Mendengar teriakan anak bungsunya Emak Sunkyu langsung naik ke lantai dua, tempat dimana kamar Seulgi berada.

Disana..
Dari ambang pintu kamar Seulgi yang terbuka lebar, Mak Sunkyu mendapati Seulgi yang masih asyik aja pelukan sama guling kesayangannya yang dia cuci setahun sekali.

Emak Sunkyu mendesah panjang, meminta kesabaran kepada yang diatas.

"Seul.. bangun dong, tuh air panas buat kamu mandi udeh mendidih noh, ambil gih mandi ya" ucap Emaknya Seulgi dengan lembut

Ngorok.
Masih ya.

'Sekali lagi deh' ujar mak Sunkyu dalam hati
"Seul.. bangun kali ah, aer panas udah mendidih entar keburu dingin, nanti telat kesekolah loh"

Dan.. masih ngorok
'Eh ni bocah'

Sunkyu memejamkan matanya, sekali lagi dia mencoba,
"Kakak bangun ya, udah jam 6.27 nanti kamu telat, kasian Lami juga bakal telat kan berangkat sekolahnya bareng kakak"

Melihat respon yang kurang dari Seulgi, Mak Sunkyu langsung keluar kamar.

Dan tak lama kemudian, dia kembali dengan segayung penuh air dingin

#GYURR#

Seulgi dan ranjangnya basah total.
Airnya dingin loh, sampai-sampai Seulgi langsung melompat dari tempat tidurnya.

Seulgi menggigil.

"Dingin banget bro!" Katanya pada Emaknya yang masih berdiri disana.

"Eh buset bro siapa?! Siapa yang bro?! Jangan kurang ajar ya, ini ibu kamu loh, sopan dikit napa?!" Kata Mak Sunkyu sambil memukul Seulgi dengan gayung.

Seulgi hanya bisa pasrah sambil minta ampun.

Emaknya mendesah,
"Ya udah, sebelum mandi lu jemur ni kasur di balkon" pintah mak Sunkyu yang langsung di-iyakan Seulgi.

Seulgi pun segera melakukan perintah emaknya.
Dibukanya pintu kamarnya yang terhubung langsung dengan balkon rumahnya.

Seulgi pun sukses menyeret kasurnya yang berat sekaligus basah ke balkon.

Dia mengatur kasurnya, berusaha memberikan posisi terbaik agar bisa terkena langsung dengan sinar matahari.
Sukses mendapatkan posisi yang diinginkan Seulgi tersenyum kecil.

Dia pun merentangkan tangan dan kakinya berniat untuk meregangkan otot-ototnya yang kaku.
Seulgi melakukan pemanasan kecil, saat sedang melakukan pemanasan entah kenapa pandangannya tertuju pada balkon tetangga yang berada disamping rumahnya..

Jarak antara kedua balkon itu agak dekat, sekitar 2 meter lebih sedikit.
Seulgi pun melihat pintu balkonnya terbuka dan langsung terhubung dengan sebuah kamar (persis seperti rumahnya)

Dengan jelas dia melihat ada seorang gadis seumuran dengannya sedang tampak sibuk bersiap-siap untuk pergi ke sekolah.

"Udah bangun ya neng" sapa Seulgi dengan semangat

Gadis itu sejenak terhenti, dan menatap datar kearah Seulgi.
Dia memutar bola matanya saat didapatinya tetangganya itu belum mengenakan seragam.

Seulgi Dan Drama Masa Muda; Cerita BerlanjutTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang