Seulgi memarkir motor maticnya, dia melepas helm full facenya dan turun dari motor itu.
7.25
Angka itu terpampang jelas di jam tangan yang Seulgi kenakan.
Jelas saat ini dia sudah terlambat.Untung bukan piketnya Pak Broto.
Seulgi pun berjalan dengan santai, karena hari ini adalah piket dari guru yang masih baru, Bu Ratna.
Bu Ratna orangnya baik, dia guru Bahasa Indonesia kelas 10.Saat Seulgi memasuki pintu masuk pagar sekolah, dia terkejut.
Karena disana tidak ada Bu Ratna yang ada hanyalah Pak Broto lengkap dengan senyuman yang membuat Seulgi bergidik ketakutan.Seulgi pun dengan cepat membalikan raganya 180° dari Pak Broto dan berniat berlari kabur ke lahan parkir dan pulang ke rumah.
'Bodoh amat, mending dimarahin emak daripada dihukum Pak Broto' batin Seulgi pasrah
"Kang Seulgi!" Suara besar Pak Broto berhasil menghentikan langkah Seulgi.
"..ya pak?" Jawab Seulgi terpaksa sambil membalikan badannya pada guru yang galak itu.
"Dari situ, jalan jongkok sampai ke tengah lapangan"
'Mampus dah!'
"Tapi pak, em maaf ye sebelumnya.. aye kagak bisa" kata Seulgi sambil nyengir kuda.
Pak Broto memainkan kumis tebalnya.
"Ohya? Kenapa?" Tanyanya dengan mata yang melotot".. biasa pak kalau cewek tu sebulan sekali ada tamu" Kata Seulgi, dia berharap Pak Broto akan paham.
"Maksud kamu apa ya?"
'Duh ni orang, malah pura-pura bego lagi' Seulgi mulai kesal
Tapi dengan sabar dia coba menjelaskan,
"..Magic pak, masa Bapak ngga tahu"Si Broto hanya menggelengkan kepalanya, frustasi akhirnya Seulgi pun meledak.
"Hadeh Bapak norak! Masa harus saya sebutin biar bapak ngerti?!"Seulgi membulatkan matanya saat dia sadar kalau dia baru saja membentak Pak Broto.
Melihat ekspresi Pak Broto, Seulgi yakin kalau guru kesiswaan itu juga terkejut dengan semprotan Seulgi."JONGKOK SAMPAI KE TENGAH LAPANGAN! SEKARANG!!" Bentak Pak Broto yang langsung dituruti oleh Seulgi.
"TANGAN DIATAS KEPALA!" lanjutnya'Nasib.. nasib..'
Seulgi berhenti ketika beratus-ratus pasang mata tertuju padanya.
'Duh bikin malu'
"..pak jalan biasa aja ya? Udah baris tuh" kata Seulgi pada gurunya yang setia mengikuti Seulgi dari belakang.
"TIDAK!" teriak pak Broto bonus dengan air liurnya yang kena tangan Seulgi.
"Ye santai aja dong pak, nggak usah pake kuah"
Pak Broto kembali membentak Seulgi, Seulgi yang sama kesalnya kali ini tidak mengubris Pak Broto dan kembali berjalan jongkok menuju lapangan.
Sampai ditengah lapangan Seulgi disuruh berdiri dan menghadap barisan teman-teman dan kakak kelasnya.
Terdengar Pak Broto mengambil alih Mikropon dan berdehem ria mencoba mengalihkan perhatian siswa-siswi SMA Bima Shakti padanya.
"Siswa dan siswi yang bapak banggakan. Kecuali kamu" kata Pak Broto sambil menunjuk Seulgi.'Asem memang ni orang' batin Seulgi geram
"didepan kalian ada seseorang yang telah mencatat rekor baru dibuku catatan kesiswaan saya, sekaligus memecahkan rekor yang dipegang oleh kakaknya, Kang Taeyeon" terdengar kelas 11 ipa 4 bersorak, Seulgi tahu betul bahwa itu adalah kelas mbaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seulgi Dan Drama Masa Muda; Cerita Berlanjut
Novela JuvenilKisah asmara dua anak muda yang berliku-liku. Selalu ada drama disana-sini. (Note: ff ini, gak tau kapan dilanjut)