25. Seulgi dan Penggantinya

1.9K 338 200
                                    

Beberapa jam setelah kejadian di lapangan itu..

Senyum tak pernah meninggalkan wajah Seulgi saat dia mengayuh sepedanya, tepat dibelakangnya ada sepeda Irene yang setia mengikuti.

Sesekali Seulgi terkekeh.
Pipinya merona merah.

Persis seperti seseorang yang sedang kasmaran memang.

Dia mengusap pipinya dengan pelan..
Dan sempat berpikir untuk tidak mencuci wajahnya selama beberapa hari, tapi rasanya itu terlalu berlebihan.

Tapi tetap..
Senyum lebar terukir dengan bangga diwajah gadis dengan mata monolid itu.

Rasa-rasanya dia seperti orang yang paling bahagia didunia ini.

"Seul lo gak capek apa?" Tanya Irene sambil mempercepat kayuhannya agar sepedanya bisa sejajar dengan Seulgi

Seulgi mengerutkan dahinya.
"Capek kenapa?"

"Dari tadi senyum terus" goda Irene sambil menaikan satu keningnya

Seulgi mendengus,
"Terus lo gimana? Lo gak capek apa?" Kali ini Seulgi bertanya

"Capek kenapa?" Tanya Irene menyalin perkataan Seulgi tadi

"Lo gak capek apa, lari terus dari gue?"

Mendengar itu, Irene langsung menendang sepeda Seulgi.

Seulgi yang terkejut dengan serangan itu tak sempat menyeimbangkan dirinya.

Hasilnya dia dan sepedanya pun jatuh.

"Aw!" Seulgi meringis sambil memegang lututnya.

Irene yang panik langsung turun dari sepeda.

"Seul.. Ya ampun sorry gue gak sengaja" Irene berlari menghampiri Seulgi

"Brutal amat sih jadi orang" kata Seulgi dibawa napasnya

Beruntung lukanya gak parah, cuma sedikit lecet doang.

Seulgi mendesah dan berdiri lagi, ditatapnya Irene yang terlihat bersalah.

Sorot mata Seulgi pun melembut, sambil tersenyum dia mengusap puncak kepala Irene.
"Udah gue gak apa-apa, gak sakit kok. Beneran"

"Tapi Seul-

Namun Seulgi langsung memotong perkataan Irene,
"Udah gak apa-apa, lagipula ini bukan pertama kalinya...."

Seulgi sejenak berhenti sambil tersenyum.

"Gue udah sering jatuh" lanjutnya dengan pelan

Irene mengerutkan dahinya,
"Sering jatuh?" Tanyanya bingung

Seraya menaiki sepedanya lagi dan mengangguk dengan mantap.

"Setiap hari jatuh.... hati"

"Sama siapa?"

Seulgi mendengus lalu mengayuh sepedanya, Irene pun mengikuti dari belakang.

"Lo yakin mau tau siapa orangnya?"

Irene terkekeh pelan lalu menggeleng,
"Simpan aja dulu Seul" ucap Irene pelan

Tapi kata-kata itu malah men-trigger sesuatu dari dalam hati Seulgi.

"Lo kenapa takut banget sih 'Rene?"

Irene hanya terdiam..
Seulgi mendesah..

"Lo gak mungkin bego 'rene, ini udah keterlaluan. Kalau memang semuanya belum cukup jelas buat lo, terus kenapa saat gue mau jelasin semuanya lo malah kabur.. Terus maunya apa?" meski nada suara Seulgi pelan, kata-katanya cukup menusuk.

Seulgi Dan Drama Masa Muda; Cerita BerlanjutTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang