Seulgi memikul ranselnya..
Berjalan menuju lahan parkir.
Langkahnya..
Tarikan napasnya..Semuanya terasa berat.
Ya..
Saat ini hanya beberapa siswa yang tersisa di sekolah.Dan Seulgi adalah salah satunya.
Tentu saja..
Sehabis menjalani hukumannya, dia disuruh pak Broto untuk konsultasi ke ruangan BK.Pft.
Melelahkan.Mata sendu Seulgi memandang lahan kosong itu.
Hanya tersisa beberapa motor dan mobil saja.
Dia pun mendesah..
Ah..
Ini berat.Ranselnya?
Iya.Langkahnya?
Iya.Hari ini?
Iya....
Hatinya?
IYA.Dia pun berhenti didepan motornya, menatap kendaraan roda dua itu- kenangan.
Terlalu banyak kenangan.
Seulgi lagi-lagi menarik napas.
Ah..
"... Jangan, bukan milik lo" bisik Seulgi
Dia menggigit bibirnya,
Mendadak rasa nostalgia itu memeluknya dengan erat.Kenangan?
Ah.
Kenangan apa?Seulgi mengepalkan tangannya.
Tangan kosong.
"Gue bahkan belum puas genggam tangan lo.. Tapi sekarang lo udah sama yang lain" tambahnya
Menatap motornya- seolah-olah dia sedang bicara dengan Irene.
".. Kalau bukan lo, siapa lagi yang akan gue antar jemput ke sekolah?" Seulgi terkekeh lemah
Dia menatap dua helm yang tergeletak rapih diatas kendaraan itu.
Dua.
Dua..
Tapi kenyataannya, hanya dia yang berdiri disana, sendirian..
Satu..
Satu.Melihatnya saja, entah kenapa terasa begitu sesak.
Seulgi sejenak memejamkan matanya.
Dan menarik napas lagi..
Ah..
Masih berat.Seperti ada sesuatu yang singgah disetiap tarikannya itu.
Sesak.
Iya..
Sesak.Dia pun menggeleng..
Kembali membuka matanya.Dan mendesah.
"Sudahlah Seul.. Relakan aja" pelannya pada dirinya
Sambil menaiki motornya dia memakai helmnya.
Dan menyalakan mesin..
Lalu..
Motor itu mulai berjalan.Namun..
Saat dia melewati gerbang..Seseorang..
Mengejutkannya.
Karena disana..
Berdiri..Seseorang yang sedari tadi tak pernah meninggalkan pikirannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seulgi Dan Drama Masa Muda; Cerita Berlanjut
Teen FictionKisah asmara dua anak muda yang berliku-liku. Selalu ada drama disana-sini. (Note: ff ini, gak tau kapan dilanjut)