Seulgi duduk di bawah pohon sambil menyeruput air mineral di dalam gelas plastik dengan sedotan.
Setelah gelas plastik itu kosong, Seulgi pun meletakannya diatas tanah lalu berancang-ancang untuk menginjaknya.
Namun sebelum dia berhasil menjalankan rencananya, sebuah suara menghentikannya.
"Diinjek biar apa Seul? Kaget?"
Seulgi mendengus kecil, dia pun mengurungkan niatnya dan memungut kembali plastik itu.
"Jangan buang sembarangan Seul, sampah plastik susah terurai. Itu ada tempat sampah disana, gak susah kan jalan beberapa langkah terus masukin sampah itu ke tempatnya?"
"Iya mbak iya" pelan Seulgi menuruti perkataan kakaknya.
Tak lama dia pun kembali lalu duduk di tempat semula dan kini dia duduk tepat disebelah kakaknya.
Untuk beberapa menit mereka terdiam.
kakak-beradik itu mendadak seperti tak punya topik untuk dibicarakan.
Lalu..
"Entahlah Seul, tapi berhentilah.." akhirnya percakapan dibuka oleh yang lebih tua.
Seulgi masih diam, dia tau apa yang akan kakaknya bicarakan.
"Jangan seenaknya menyimpulkan sesuatu tanpa tau cerita nyata dibalik itu Seul, nanti kalo salah malah jadi fitnah dan fitnah itu dosa" lanjut Taeyeon
"Kenapa foto-foto itu ada?" kali ini sang adik pun bersuara
Taeyeon menarik napas,
"Jangan tanyain ke mbak, bukan mbak yang fotoin kan" ucapnya sambil terkekeh"Mbak.." Seulgi membuang napas tampaknya saat ini bukan waktu yang tepat untuk bertukar tawa.
"Iya iya, oke. Pertanyaannya tadi apa ya.." Taeyeon pun berhenti sejenak untuk menelaah kembali pertanyaan Seulgi tadi.
Daripada mengingat-ingat kembali pertanyaan adiknya, Taeyeon lebih berpikir untuk memberikan jawaban yang tepat untuk Seulgi.
Lalu munculah jawaban yang menurutnya tepat untuk pertanyaan itu.
"Karna lo brengsek" ucap Taeyeon tanpa ragu
Seulgi mendengus keras.
Meskipun ada tusukan kecil yang dia rasakan di daerah dadanya, dia tak kuasa menahan tawa.
"Ah.. Salah gue ya mbak?" pelan Seulgi
Taeyeon mengangkat pundaknya,
"Yah bukan hak gue untuk bilang ini salah lo atau gak. Gue gak berada di posisi untuk nentuin itu. Tanya Irene deh yang lo sakitin dia bukan mbak"Dan Seulgi kembali terdiam.
"Kenapa diem lagi?"
"Terlalu merasa bersalah" bisik Seulgi
Taeyeon terkekeh pelan,
"Lo akan makin bersalah lagi kalo lo tau lo salah dan lo gak berbuat apa-apa untuk perbaiki kesalahan lo""Emang Irene masih mau bicara sama gue?"
Mendengar itu, kali ini Taeyeon tertawa lepas.
"Dia bisa maafin lo setelah apa yang lo perbuat setahun yang lalu dan sekarang lo duduk disini mempertanyakan itu? Ayolah Seul, Irene orang baik, imbangi dia lah, setidaknya berubah dan lakuin sesuatu yang baik buat dia juga. Karna maaf yang dia kasih itu mahal jadi jangan sia-siain."Seulgi menghela napas,
"Makin merasa bersalah nih""Ya rasain, telan mentah-mentah itu. Makanya baik-baik sama orang yang peduli sama lo, udah di kasih kesempatan juga eh situ malah besar kepala. Hargain lah Seul, karna perpisahan bisa datang tiba-tiba dan mbak pastiin bakalan sakit kalo itu beneran terjadi"
KAMU SEDANG MEMBACA
Seulgi Dan Drama Masa Muda; Cerita Berlanjut
Teen FictionKisah asmara dua anak muda yang berliku-liku. Selalu ada drama disana-sini. (Note: ff ini, gak tau kapan dilanjut)