20. Seulgi dan Pelukan Itu

2K 352 81
                                    

Sudah seminggu sejak hari itu..

Hari dimana Irene menyampaikan permintaan maafnya pada Seulgi.

Dan selama satu minggu itu mereka tak kunjung saling bertegur sapa.

Seperti orang asing, kalau mereka berdua berpapasan mereka seperti tak mengenal satu sama lain.
Mereka yang biasanya berangkat dan pulang bersama sudah tidak pernah terlihat bersama lagi.

Teman-teman mereka pun heran melihatnya.
Mereka memang sering bertengkar tapi tampaknya kali ini persoalannya lebih dalam dan serius.

Geng BA beberapa kali mencoba mengungkit permasalahan ini, berusaha mencari tau pada Seulgi..
Sebenarnya apa yang telah terjadi?

Tapi..
Seulgi selalu mengelak, setiap nama Irene disebut dia pasti akan cepat-cepat mengganti topik.

Kelihatannya dia benar-benar tidak ingin membicarakan hal itu.

Teman-temannya tak punya pilihan lain.
Mereka ingin membantu tapi kalau orangnya gak mau dibantu, ya apa boleh buat?

Mereka harap Seulgi dan Irene bisa cepat-cepat baikan lagi.
----------------------------------------------------------------------

Hari itu Irene bangun kesiangan.

Jam alarm yang biasa membangunkannya ternyata mati karena sudah kehabisan baterai.

Dengan panik Irene memakai sepatunya.

Jam telah menunjukan pukul 6.55

Dia makin panik..
Parahnya hari itu adalah hari senin yang berarti ada Upacara Bendera.

Selesai memakai sepatunya, Irene segera menyambar ranselnya yang dia gantung dibelakang pintu.

Dia pun dengan cepat turun ke lantai bawah dan keluar dari rumahnya.

Hari ini Ayahnya pergi ke rumah sakit pagi-pagi sekali, alhasil gak ada yang bisa mengantarnya ke sekolah.

Irene mengumpat keras, dia pun menarik rambutnya.

'Gue ke sekolah naik apa?' Batinnya frustasi.

Was-was dia menatap jam tangannya..
7.00 AM

Irene makin panik dong.
15 menit lagi Upacara Bendera akan dimulai.

Saat dia berpikir untuk kembali kerumahnya dan memilih untuk gak berangkat ke sekolah aja.

Suara motor Seulgi terdengar keluar dari garasi rumahnya.

Mata Seulgi dan Irene bertemu..

Melihat Seulgi..
Irene tersenyum lebar, dia berharap Seulgi akan mengajaknya berangkat ke sekolah bersama.

Namun saat motor Seulgi jalan terus.. Melewati dia, Irene tertegun.

'Segitu marahnya ya?' Batinnya kecewa.

Namun..
"Mau sampai kapan berdiri disitu, waktu gak nungguin lo" terdengar suara teriakan Seulgi.

Irene mengarahkan pandangannya pada sumber suara itu.

Dia tersenyum lebar saat dia mendapati Seulgi dan motornya yang berhenti beberapa meter dari tempatnya berdiri.

Irene segera berlari kearah Seulgi lalu naik keatas motornya.

Saat motor Seulgi kembali berjalan, bibir Irene berucap.

"Makasih.." Bisiknya gemas.

Seulgi mendengus sambil menggigit bibirnya, dia berusaha menahan senyumannya.

Seulgi Dan Drama Masa Muda; Cerita BerlanjutTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang