(I. Bukan Pertama Kalinya)
Irene tersenyum.
Melihat Seulgi yang tertawa terbahak-bahak diujung koridor.
Dia ikut terkekeh ketika dia melihat Seulgi melompat-lompat antusias dan mulai bermain kejar-kejaran dengan Joy diujung sana.
Irene tersenyum gemas melihat itu semua.
Sampai tak sengaja mata Seulgi tertuju padanya.
Seulgi yang sadar sedang ditatap Irene segera melambaikan tangannya.
Irene menggigit bibirnya- berusaha menetralkan pernapasannya yang mendadak jadi tak beraturan.
Dengan pelan Irene mengangkat tangannya, meski malu-malu membalas lambaian tangan Seulgi.
Dan..
Jantungnya semakin terpacu ketika dia melihat Seulgi mulai menghampirinya.Irene berdiri kaku diambang pintu kelasnya.
Ah..
Dia gugup.Benar saja.
Saat ini orang yang dia sukai tengah menghampirinya...
Seulgi semakin dekat.
Jarak antara Irene dan Seulgi semakin mengecil..
Tapi...
Irene segera mengerutkan dahinya ketika Seulgi melewatinya begitu saja..
Tanpa menyapanya..
Dia lewat begitu saja..
Dan..
Ternyata..
Oh ternyata..Ah..
Tadi..
Seulgi tak melambaikan tangannya pada Irene.Karena..
Benar saja, ternyata lambaian tangan Seulgi tadi ditujukan pada Jennie yang berdiri beberapa meter dibelakang Irene.Irene menggigit bibirnya.
Menundukan kepalanya.Ah..
Memalukan.Sungguh memalukan.
Irene kembali menatap Seulgi yang kini tampak berbisik-bisik dengan Jennie.
Dilihatnya Jennie yang menjitak kepala Seulgi seperti sedang menegur sahabatnya itu.
Irene mendesah.
Masih merasa malu..
Dia akhirnya masuk kedalam kelas.
Ah..
Ini memalukan.
Tapi satu rahasia untukmu..
Ini bukan pertama kalinya.
Karena dipermalukan seperti ini, oleh orang yang sama.
Sudah terlalu sering terjadi pada Irene.
Dan Irene?
Sepertinya dia sudah terbiasa dengan ini semua.
----------------------------------------------------------------------Hari itu..
Pagi-pagi sekali Irene berangkat ke sekolah.Dia tersenyum saat melewati koridor.
Sebuah kertas berwarna ungu ditangan kanannya.
Katakanlah itu adalah sebuah surat..
Surat cinta yang khusus dia tulis untuk Seulgi.Ah ralat itu.
Sebenarnya itu bukan surat cinta.
Diatas kertas itu dia tidak menyatakan perasaanya pada Seulgi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seulgi Dan Drama Masa Muda; Cerita Berlanjut
Teen FictionKisah asmara dua anak muda yang berliku-liku. Selalu ada drama disana-sini. (Note: ff ini, gak tau kapan dilanjut)