Seulgi menatap Irene.
Menatapnya..
Huh?
'... Raih selagi masih ada kesempatan?'
Apa?
Apa maksud dibalik perkataan itu?
Apa?
Apa?
Apa?Karena jujur.
Seulgi tak mengerti.Maksud Irene apa?
Jalan pikirannya bagaimana?
Maunya apa?Menyiksa tau gak.
Menyuruhnya melakukan itu..
Menginginkannya melakukan itu..
Memintanya melakukan itu..Irene?
Hatinya ditaruh dimana?Karena beneran..
Saat ini Seulgi mulai berpikir Irene sengaja melakukan ini.
Membuatnya sakit.
Membuatnya sesak.
Membuatnya bingung.Kenapa?
Kenapa menyukai sahabatnya saja, rasanya udah seberat ini?
Kenapa menyayangi Irene Bae rasanya sesakit ini?Kenapa?
Kenapa dia gak bisa berhenti. Astaga...
Seulgi meremas dadanya..
Masih menatap kedua mata Irene tanpa sedikitpun mengedipkan matanya.
"Bicaramu rene... Bicaramu" pelan Seulgi dengan gaya bahasa yang tak biasa dia gunakan.
Tangannya bergetar
Melihat Seulgi yang mendadak menjadi seperti itu, Irene gak tau kenapa merasa kesal.
"Kenapa Seul? Apa susahnya sih?" katanya enteng
Seulgi memicingkan matanya.
Apa susahnya?!
Ha?Apa susahnya, katanya?
Astaga..
"Susah rene, susah!"
Tak tahan Seulgi pun membesarkan suaranya.
Irene ikut memicingkan matanya.
"Omong kosong!" dia tak mau kalahSesak.
Dada Seulgi makin terasa sesak.
Astaga..
Gadis ini..Benar-benar membuatnya merasakan berbagai macam emosi.
"Mau lo apa sih rene?" pelan Seulgi
"Rebut dan perjuangkan.." balas Irene
Seulgi sejenak diam, matanya tak pernah meninggalkan Irene.
Luar biasa.
Pikiran Irene memang terlalu rumit untuk Seulgi pahami."Gue gak bisa. Maaf" bisik Seulgi
Irene mendengus.
"Kan.. Dasar penakut"Ha?
"Apa rene?"
"Penakut.." ulang Irene
"Rene?" kali ini sorotan mata Seulgi berubah
"Penakut lo" bisik Irene lagi
Hah?
"Pengecut, penakut, gini aja terus..." enteng Irene
Oh.
Wah..Ini sakit loh.
Seulgi mengepalkan tangannya yang menggenggam kemeja bajunya dengan kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seulgi Dan Drama Masa Muda; Cerita Berlanjut
Teen FictionKisah asmara dua anak muda yang berliku-liku. Selalu ada drama disana-sini. (Note: ff ini, gak tau kapan dilanjut)