Arkarana 8 || Mana Ara?

11.1K 810 36
                                    

"Si kampret makan di meja gue nggak bilang-bilang, mana makannya tumpah-tumpah lagi." Arka menimpuk kepala Deni dengan kamus, sukses membuat Deni tersedak. Deni langsung mengambil air entah milik siapa dan langsung meminumnya.

"Lo kalau mau nimpuk lihat-lihat dong! Ini gue lagi makan malah ditimpuk, kalau gue mati gimana?! Lo nggak takut kesepian?!" Deni melotot kearah Arka yang malah dibalas kekehan dari cowok itu.

"Sa ae lu pantat panci. Mana mungkin gue kesepian hanya karena lo mati." Arka semakin terbahak ketika melihat Deni mengerucutkan bibirnya, tidak bisa membalas perkataan Arka.

"Dasar jomblo laknat." Gerutu Deni.

"Gue mau pergi ke kelas Ara, lo berduaan aja sama bakso lo. Bubay." Arka langsung melenggang pergi, tidak memperdulikan pelototan Deni.

Dengan riangnya Arka berjalan melewati lorong sekolah, beberapa kali tersenyum membalas sapaan cewek-cewek, membuat mereka memekik tertahan.

Satu-satu, Arka itu ganteng

Dua-dua, Arka itu pintar

Tiga-tiga, semua tahu itu

Satu, dua, tiga, Arka kangen Ara

Arka terkekeh mendengar senandungannya sendiri. Dia tidak menyangka sosok es batu bernama Arana itu berhasil mengambil perhatiannya.

Senyumnya semakin melebar ketika sampai di depan kelas Arana. Arka melongok ke dalam kelas, senyumnya langsung pudar tergantikan dengan raut bingung. Arana tidak ada di bangkunya.

"Ara mana?" Tanya Arka ke salah satu siswi di dalam kelas itu.

"Ng..Nggak tahu, Ka." Jawab siswi itu tergagap, tidak menyangka seorang Prince Charming di sekolah mereka bertanya padanya.

Arka langsung pergi dari tempat itu. Dia melangkahkan kakinya ke ruang musik, mungkin saja Arana sedang di sana pikirnya.

Arka mengintip ke dalam ruang musik. Arana tidak ada di sana.

"Ara kemana, sih?" Gumam Arka khawatir.

Dia kembali melangkahkan kakinya. Kali ini tujuannya ke belakang sekolah, ke tempat favorit Arana. Tapi, Arana tetap tidak ditemukannya.

"Jurus menghilang milik Arana hebat banget. Diam-diam Ara belajar dari Minato kali, ya?" Gumam Arka tidak jelas. Dia mengingat jurus yang digunakan Minato semalam saat menonton film Naruto.

"Ara nggak bertanggung jawab! Udah buat kangen tapi nggak mau bertanggung jawab. Awas aja kalau ketemu nanti, gue borgol supaya nggak bisa pergi jauh-jauh." Kata Arka lagi dengan nada kesal.

Dengan langkah gontai Arka melangkahkan kakinya menuju kelas. Sepertinya hari ini dia harus bertahan dengan rasa kangen.

***

"Muka lo kenapa, Ka? Kayak cowok yang ditinggal gebetan aja." Perkataan Deni menohok hati Arka. Kenapa sahabatnya itu selalu bicara berdasarkan fakta?

"Diem! Kalau mau pacaran di luar aja sana." Bentak Arka, dia bertambah kesal melihat Sheila yang bermanja-manja pada Deni.

"Dasar jomblo suka iri kalau lihat yang orang lain pacaran." Cibir Deni. Dia kemudian membelai pelan kepala Sheila. Arka langsung mengerucutkan bibirnya.

SS (1) - ArkaranaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang