"Radhika besok temenin gua lagi oke thanks ya" ucap ritika saat hendak menutup pintu mobil yang terparkir didepan rumahnya.
"Iyaa samasama yaudah gua balik ya"
"Byee"Radhika pov
Aku menapakan kaki memasuki rumah megah yang telah lama aku tempati. Badan ku terasa lelah setelah hampir seharian ini menemani ritika berbelanja. Ku rebahkan badan ku kekasur telentang dan memejamkan mata sejenak. Tiba tiba dari arah jendela ada yang mengetuk. Awalnya aku kira itu hanya perasaan ku saja namun makin lama suara itu makin terdengar jelas. Aku pun menuju jendela penasaran siapa yang berani datang kerumahku secara sembunyi sembunyi malam malam seperti ini. Jika papa aku tau sudah habis dia tidak akan diberi ampun apalgi jika seorang lelaki.Author pov.
Saat radhika membuka tirai jendela nya betapa terkejutnya ia bahwa yang mengetuk barusan adalah sosok itu, sosok yang ia kenal dengan sebutan aneh. Sosok yang kadang bersikap sangat manis dan terkadang membuat radhika muak.
"Shakti" ucap radhika sambil membuka jendelanya.
Shakti hanya tersenyum lebar sampai deretan giginya terpampang jelas.
"Kamu mau ngapain?" tanya radhika gugup. Ia takut jika seseorang mendengar dan melaporkan nya kepada papa nya atau mungkin papa nya sendiri yang mendengarnya.
"Ikut saya yuk" Ucap shakti sambil menarik tangan radhika.
"ih gamau ah udah malem lagian aku capek"
Shakti tahu bahwa radhika lelah terlihat dari kantung matanya yang sudah berwarna hitam samar dan nampak sekali dari wajahnya mood nya sedang tidak baik. Tapi bukan shakti namanya kalo dia tidak punya seribu cara, ia berfikir mana mungkin jika hari ini tidak jadi lalu bagaimana dengan semua persiapan yang ia telah susun sedemikian rupa? Tidak! Ia harus bisa membawa radhika bersamanya malam ini.
"Ayo dong saya mau nunjukin sesuatu nih"
"apaan emang?"
"makanya ayo dong ikut"
Radhika tampak mempertimbangkan lalu dia bilang "Oke bentar ganti baju dulu"
"akhirnya kepancing juga" batin shakti.
"Eh gausah udah gini aja"
"Baju nya bau tau udah seharian"
"Kalo kamu ganti lagi lama yang ada entar malah ketauan"
"Iya juga ya"
"udah ayo ikut" ucap shakti sambil menarik tangan radhika. Radhika sempat terkejut dan berhenti sejenak ia memandang lekat punggung seseorang didepannya. Shakti pun berbalik badan.
"Ngeliatin apaan? Ayok"
Tersadar radhika pun sedikit terkejut karna ia telah tertangkap basah. Ia terpesona, ya shakti tau itu.
Setelah 25menitt diperjalanan sebuah mobil berhenti dipinggir sebuah telaga yang letaknya tak jauh dari rumah Radhika.
"Sampai" ucap shakti.
"Kamu ngapain bawa aku kesini?"
"Rahasia dong. Kamu harus pake ini" ucap shakti sambil menyodorkan sebuah sapu tangan berwarna gelap.
"Buat?"
"Bawel ya kamu pake aja udah"
Radhika pun memakai nya dan shakti keluar kemudian membukakan pintu mobil untuk radhika ia pun menuntun radhika ke arah telaga tersebut.
"Shakti kamu jangan macem macem ya jangan tinggalin aku loh" ancam radhika
"Iya gabakal ih bawel" ucap shakti
Setelah tepat didepan telaga shakti membuka penutup mata Radhika.
Radhika kagum tak henti henti ia sama sekali tak menyangka kalau Shakti seromantis ini. Di tepi telaga ditaruh lilin lilin kecil yang menjadi penerang. Sebagian dari telaga itu terisi dengan origami berbentuk burung burung kecil dengan lilin kecil diatasnya mengapung. Di dekat situ ada tempat duduk dan dihiasi mawar berbentuk love. Radhika menyukai nya sangat menyukainya. Ia pun mengedarkan pandangan nya ke segala arah. Shakti pun bahagia melihat wajah radhika yang tak henti tersenyum.
"Shakti ini apa?" ucap radhika takjub
"Kejutan" ucap shakti semangat
"Buat aku?" tanya radhika tak percaya
"Yakali buat tetangga sebelah"
"Aku ganyangka" ucap radhika sambil menutup mulutnya tak menyangka.
"Duduk disitu yuk" ucap shakti sambil menggandeng tangan radhika.
Radhika lagi lagi terpaku diam dan menatap punggung itu. Tak tahu kenapa ia suka saat shakti menggenggam tangannya menariknya kesana kemari mengikuti pergerakan kakinya berjalan.

KAMU SEDANG MEMBACA
My life starts from you
FanfictionSenja nya masih sama, pagi nya juga masih sama. Satu hal yang berbeda, Senyumnya. Senyumnya yang perlahan menghilang sesuai dengan berjalannya waktu. Pertemuan singkat yang menjadi awal dari sebuah kehidupan semu. semuanya terasa monoton hidup deng...